Makassar, koranpelita.com
Di hari keempat pencarian warga yang terdampak pasca bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana (Gulben) Lantamal VI Makassar bersama Tim SAR Gabungan melaksanakan evakuasi warga desa yang terisolir yaitu di Desa Kadundung Kecamatan Latimojong dan Saronda Kecamatan Bajo Barat, Selasa lalu (07/05).
Komandan Tim Satgas Gulben Lantamal VI Makassar Mayor Marinir Yusman Efendi, M.Tr. Opsla., menyampaikan bahwa proses evakuasi warga dengan jumlah 50 Kepala Keluarga di dua desa ini membutuhkan kerja keras tim, dikarenakan medan yang sulit untuk di tembus sehingga tim evakuasi harus memikirkan jalan alternatif agar warga Desa Kadundung dan Saronda bisa diselamatkan ke tempat yang lebih aman.
“Jembatan yang biasa dilalui warga di dua desa tersebut putus karena terjangan arus sungai yang deras akibat bencana banjir yang terjadi, jadi proses evakuasi berlangsung agak lama dengan menggunakan perahu karet dan jembatan darurat, untuk itu tim evakuasi harus berhati-hati agar tidak ada warga yang jatuh dan terseret arus Sungai Suli”, ujar Dansatgas
Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M, menyampaikan bahwa proses evakuasi dan pencarian korban warga di Kabupaten Luwu oleh Tim Satgas Gulben Lantamal VI Makassar dan Tim SAR Gabungan akan tetap dilaksanakan dengan menyisir wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor ini.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran bahwa kehadiran TNI AL diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, serta meningkatkan respon cepat dalam menanggulangi bencana yang tengah dihadapi.(ay)