Kepri, koranpelita.com
Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Prajurit KRI Lepu-861 (KRI LPU-861) bergerak cepat guna terus mengupayakan bantuan terhadap kapal MV Layar Anggun 8 berbendera Tanzania yang terbakar dan kandas di Perairan Utara Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (16/04).
Kejadian bermula pada pukul 15.10 KRI LPU-861 mendapatkan informasi dari Sops Koarmada I bahwa telah terjadi laka laut terbakarnya kapal. Selanjutnya KRI LPU-861 yang dikomandani Mayor Laut (P) Zul Supri Nazara, S.E.,S.T berkoordinasi dengan Batam VTS bahwasanya MV Layar Anggun 8 tersebut kandas di Perairan Utara Tg. Berakit dan 12 orang telah berhasil diselamatkan.
Kemudian KRI LPU-861 mendekat dan berhenti pada jarak 600 yard guna menurunkan sekoci untuk melaksanakan pengawasan dan penilaian lebih lanjut kondisi MV Layar Anggun 8 pada jarak 10 m dikarenanakan karena kendala bahaya navigasi (MV. layar anggun sudah kandas di karang).
Di tengah upaya pemadaman oleh KRI LPU-861, kapal-kapal lainnya mulai berdatangan memberikan bantuan pemadaman antara lain KN. Sarotama dan KN. Rantos. Selanjutnya secara bersama-sama, unsur-unsur tersebut berupa untuk memadamkan api yang semakin besar dan ada letupan dari kapal.
Tim Penanggulangan Kebakaran (PEK) KRI LPU-861 masih terus melaksanakan pengawasan serta bersinergi unsur kapal lainnya dalam penanggulangan kebakaran MV. Layar Anggun 8 menggunakan sekoci dengan peralatan pemadaman sistem pompa air laut Alkon.
Setelah berusaha sekian lama, akhirnya Tim PEK KRI LPU-861 pada hari Rabu pagi (17/04) sekitar pukul 05.45 WIB berhasil memadamkan kebakaran di MV Layar Anggun 8. Pemicu terjadinya kebakaran kapal hingga saat ini masih diselidiki, dengan kerugian personel nihil dikarenakan ABK beserta Nakhoda (12 orang) meloncat ke laut dan telah dievakuasi seluruhnya oleh Rescue ship Singapura sebelumnya.
Upaya penyelamatan ini sebagai implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun Alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR.(ay)