SEMARANG, KORANPELITA
Sebagai pendidik, Mohammad Agung Ridlo yang pernah menerima penghargaan sebagai dosen berprestasi dari Universitas Islam Sultan Agung, menyampaikan “jadilah seorang dosen yang sukses mendidik para mahasiswa”. Ketika menjadi dosen di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung, Mohammad Agung Ridlo berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menyulitkan mahasiswa dengan memberi nilai rendah sepanjang mahasiswa tersebut sudah menunjukkan keseriusannya saat kuliah.
Agung Ridlo juga sampaikan ke Koranpelita.com “saya jadi teringat pesan KH. Maimoen Zubair bahwa jadi guru itu tidak usah niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya akan marah-marah ketika muridmu tidak pintar. Ikhlasnya hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan pada Allah. Doakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah,” tuturnya.
Karenanya,”mahasiswa bisa pintar dan berprestasi atau sebaliknya itu karena juga do’a dari dosennya yang diijabah Allah SWT. Yang penting menjadi dosen itu niat tidak sekedr mengajarkan ilmu pengetahuan atau transfer knowledge saja, tetapi juga pendidikan moral atau transfer morality. ke mahasiswa”.
Mohammad Agung Ridlo nyaris tidak pernah memberi mahasiswanya nilai C, apalagi D. “Rata-rata saya kasih A, minimal B. Terbukti setelah mereka lulus dan bekerja, banyak alumni yang sukses, dan mereka selalu ingat saya, mereka mengucapkan terima kasih bahwa mata kuliah yang bapak ajarkan keluar saat seleksi di instansi ataupun perusahaan.
Beberapa Kata Bijak Yang Diajarkan
Ada beberapa kata-kata bijak, yang selalu diajarkan Mohammad Agung Ridlo di mata kuliah kewirausahaan syariah. Kata-kata bijak ini mengandung makna sangat dalam.
Pertama, Man Jadda Wajada yang artinya “barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil”, Insya Allah. Jika seseorang memang bersungguh-sungguh, maka akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang diinginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan suatu masalah, sebesar apa pun masalahnya. Setiap orang memiliki potensi, yang berbeda adalah sejauh mana seseorang dapat menggunakan potensi tersebut. Bersungguh-sungguh mengalahkan rasa malas yang menghambat untuk bertindak, maka akan mencapai tujuan. Bersungguh-sungguh mencari cara mengatasi rintangan dan halangan, maka jalan lapang yang akan didapat. Bersungguh-sungguh dalam belajar, maka akan meraih sukses. Bersungguh-sungguh berpikir kreatif, mencoba dan mencoba tidak mudah berhenti, maka akan menemukan jalan yang tepat. Kata bijak ini ini dapat menjadi motivasi jika seseorang sedang kehilangan semangat. Teriakkan Man Jadda Wajada pada diri sendiri dapat memicu semangat disaat semangat melorot. Seseorang harus memaksa dirinya sendiri untuk lebih kuat lagi, melebihkan usaha diri, I’ malu fauqa ma ‘amilu yang artinya berusaha berbuat lebih baik dari orang lain atau berusaha diatas rata-rata orang lain.
Kedua, Man Shabara Zhafira artinya “Barang siapa bersabar akan beruntung”. Artinya bahwa pepatah ini mengingatkan kita agar selalu bersabar dalam menghadapi segala kesulitan dalam kehidupan. Saat kita sedang berusaha keras untuk mencapai sesuatu, kadang kita mengalami kesulitan yang membuat kita ingin menyerah, namun dengan kesabaran dan ketekunan kita dapat menghadapi semua itu. Kesabaran itu kelak akan membuat kita menuai keberuntungan atau hasil yang kita inginkan kelak, seperti yang tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 200: “Yaaa aiyuhal laziina aamanus biruu wa saabiruu wa raabituu wattaqul laaha la’allakum tuflihuun” artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran: 200)
Ketiga, Man Sara Ala Darbi Washala yang artinya “Siapa yang menapaki jalannya akan sampai pada tujuan”. Kata tersebut menitikberatkan pada konsistensi dan sikap istikamah, bersungguh-sungguh untuk tidak menyerah. Kata mutiara ini sering dimaknai untuk motivasi meraih kesuksesan harus melewati jalannya. Dengan kata lain jika seseorang ingin meraih keberhasilan atau kesuksesan dalam suatu persoalan atau di bidang tertentu, maka hendaknya orang tersebut harus menempuh jalan yang benar. Konsisten di jalan itu, dapat mengantarkannya kepada kesuksesan yang ingin diraih. Dia akan sampai tujuan. Tidak boleh salah jalan karena tidak akan pernah sampai ke sana.
Selain itu, Mohammad Agung Ridlo senantiasa berpesan kepada dosen junior agar tidak hanya mengajar saja tapi harus mau menulis karya ilmiah, meneliti, membaca, mendengar, melihat apa yang dihadapi oleh masyarakat dan memberikan solusi. “Khairunnas Anffauhum Linnas” artinya “sebaik-baik manusia adalah manusia yang memberi manfaat bagi orang lain” terang Agung yang juga Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah, mengakiri wawancara.(*)