Jakarta, Koranpelita.com
Polres Jakarta Pusat berhasil menindak sejumlah praktek kejahatan yang meresahkan masyarakat di wilayah Jakarta pusat dalam tiga bulan terakhir menjelang perayaan natal 2023 dan tahun baru 2024 (nataru).
Jenis kejahatan yang berhasil ditangani berupa tindak kriminal dijalan, narkoba dan tawuran. Agar masyarakat lebih mengerti tindak pidana kejahatan yang marak terjadi di wilayah Jakarta Pusat, kali ini Polres Jakarta Pusat mengeluarkan rilis terbaru.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, para pelaku tindak kejahatan berhasil diamankan termasuk pelaku penyerangan Iptu Aan, anggota Polsek Menteng yang berdinas di Posko Thamrin, Jakarta Pusat. Peristiwa itu sempat viral di medsos pada kejadian tawuran 18 Desember 2023. Kronologis peristiwa yang menimpa Iptu Aan, saat kejadian itu Iptu Aan berusaha melerai tawuran. Namun Kumpulan massa pelaku tawuran tidak membubarkan diri tetapi justru menyerang Iptu Aan dengan timpukan yang mengakibatkan adanya delapan jahitan dibagian kepala.
“Terhadap para pelaku akan dikenakan pasal 170 KUHP yaitu kekerasan terhadap orang dan pasal 214 KUHP yakni kekerasan melawan petugas secara bersama”, jelas Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro Pada jumpa pers di Lapangan Merah Polres Metro Jakarta Pusat Jl. Landas pacu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, (23 /12/2023) yang juga dihadiri langsung oleh Danramil dan perwakilan Walikota Jakarta Pusat beserta jajarannya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah, SIK ditempat yang sama memberikan keterangan bahwa korban saat ini adalah anggota kepolisian. Dari tawuran didapat 12 orang tertangkap, 8 diantaranya dewasa sedangkan sisanya anak-anak. 2 orang diantaranya ditangkap sebagai pemicu tawuran masing-masing bernama Farhad dan Fadhil. Keduanya ribut di area RW 08. Keduanya juga sempat melarikan diri namun berhasil ditangkap petugas.
“Saat pak Aan datang untuk melerai kedua pihak dengan menggunakan seragam kepolisian namun tidak diindahkan. Satu orang terlihat sengaja dan kesal karena polisi ada yang datang untuk membubarkan sehingga menyerang iptu Aan yang berada dilokasi secara bersamaan yang menyebabkan luka”, jelas Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah, SIK kepada wartawan.
Iptu Aan yang menjadi korban tawuran massa membenarkan peristiwa yang menimpa dirinya itu sembari memperlihatkan bekas jahitan dibagian kepala yang masih tertutup perban. “Saya berusaha melerai tawuran tapi justru mendapat delapan jahitan dikepala,” ujarnya.
Dua pelaku penyerangan petugas dalam peristiwa tawuran, belakangan juga disinyalir kuat menggunakan narkoba. Karena itu satresnarkoba mendukung pengungkapan pemicu perubahan psikis dan fisik para pelaku yang positif menggunakan shabu.
“Kami mendapat perhatian khusus dari Kapolres berupa penambahan beberapa elemen fungsi obsif dan preventif. Kami mendukung unsur pengungkapan yang memicu terjadinya perubahan psikis dan fisik pelaku. Para pelaku yang tertangkap kali ini positif menggunakan sabu. Dan akan diproses lanjut untuk pelajaran bagi anak-anak kita agar tidak terlibat tawuran dan penyalahgunaan narkoba yang merusak fisik dan psikis”, ujar Satresnarkoba Polres Jakarta Pusat AKBP Iver Son Manossoh.
Dalam tiga bulan terakhir Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) terus melakukan berbagai upaya preventif berusaha memberikan penerangan bagi masyarakat khususnya anak muda agar tidak terlibat tawuran. Upaya preventif berupa patroli dan pencegahan, namun jika tidak berhasil akan dilaksanakanlah langkah tegas. Ada 87 senjata tajam (sajam) yang berhasil disita petugas dari hasil operasi selama tiga bulan terakhir. Penyitaan sajam dilakukan oleh tim gabungan dari Kamneg,Resmob,unit PPA, unit Labfor dan ditambah hasil sitaan dari jajaran Koramil serta Camat.
“Kami berhasil melakukan pencegahan berbagai upaya tawuran dengan menyita sajam yang diamankan disekitar lokasi. Dari kejadian di Menteng ternyata empat orang yang tertangkap diantaranya positif narkotika jenis ampetamin dan sisanya barbuk masih disaku tersangka”, ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Berdasar data yang terkumpul di Polres Jakarta Pusat untuk penanganan narkoba tercatat 707 laki-laki dan 65 wanita dengan status tersangka pemakai narkoba, 4 bandar, 415 pengedar, 348 pemakai. Adapun barang bukti (barbuk) yang berhasil disita berupa 233 kg ganja, 43 kg sabu, 61.616 butir ekstasi, 1,6 kg tembakau gorila dan 501 butir obat keras serta 11 pohon ganja.
“Kami berhasil menyelamatkan 6.617 juta jiwa di Indonesia dalam upaya kami menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Jakarta Pusat dan kami juga berupaya mencegah kejahata di jalanan, termasuk tawuran dan penjambretan di wilayah Kemayoran yang meniimbulkan korban jiwa. Rilis dimaksudkan agar masyarakat lebih mengerti tindak pidana kejahatan di wilayah Jakarta Pusat. Kecamatan Menteng dan Johar Baru paling sering terjadi tawuran’, jelas Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Menanggapi hasil dari Upaya pencegahan kejahatan yang telah ada, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat Letkol Inf Bangun I.E. Siregar, S.H., MIPOL menegaskan siap bersinergi demi menciptakan wilayah Jakarta Pusat yang kondusif terutama menjelang pelaksanaan pemilu 2024.
“Kami bekerja bersama bersinergi menciptakan wilayah Jakarta Pusat yang kondusif terutama menjelang pemilu 2024. Kodim Jakarta Pusat siap bersinergi dengan tiga pilar dan instansi lainnya”, ujar Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat Letkol Inf Bangun I.E. Siregar. (Vin)