Lebanon, koranpelita.com
Satgas Maritime Task Forces (MTF) TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh memiliki cara unik dalam melestarikan tradisi keangkatan lautan.
Kegiatan yang berlangsung di atas geladak heli KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 yang sedang melaksanakan pelayaran di Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (19/12) kemarin, merupakan pengejawantahan nilai-nilai luhur untuk membangun semangat juang serta karakter prajurit Jalasena dalam bertugas di kapal perang dan bersosialisasi dengan masyarakat maritim.
Deburan ombak dilautan dan badai, telah membentuk karakter serta berhasil melahirkan tradisi yang berlaku di TNI AL bahkan internasional. Semangat tersebut melatarbelakangi Satgas dalam melestarikan tradisi, termasuk didalamnya melalui gelaran mandi khatulistiwa, penyematan brevet kehormatan kapal permukaan, penganugerahan bintara/tamtama teladan, serta penyerahan cincin Satgas saat melaksanakan on task ke-44 di Laut Mediterania.
Mandi khatulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melintasi khatulistiwa dan menjadi pengalaman perdana bagi beberapa prajurit Satgas. Malam hingga keesokan harinya terasa istimewa dengan kehadiran Dewa Neptunus (Dewa samudera), Dewi Amfirite (Permaisuri Neptunus), Kapten Davy Jones dan para punggawa.
Satu persatu dicelup ke dalam air khusus sebelum menghadap Neptunus untuk disucikan agar bersih dari kotoran daratan, diterima menjadi warga laut dan dilindungi dari malapetaka dilanjutkan dengan minum jamu khusus sebagai air kehidupan agar para pelaut muda semakin kuat yang kemudian dengan pembagian sertifikat oleh Komandan Satgas.
Keberhasilan KRI FKO-368 dalam menjalankan tugas yang dimandatkan PBB ini, turut ditentukan oleh dukungan dari Pilot dan Kru Heli, Perwira Psikologi, Intelijen, Kesehatan, dan Penerangan. Sebagai bentuk apresiasi, Satgas MTF melaksanakan upacara tradisi penyematan brevet kehormatan kapal permukaan berdasarkan Keputusan Pangkoarmada RI. Dimana pada upacara tersebut juga dirangkai dengan penganugerahan Bintara Teladan kepada Serka BEK Andi Ardianto dan Tamtama Teladan kepada KLS ETA Diki Bagus.
Selain itu seluruh personel menerima cincin Satgas yang mana didalamnya terdapat lambang dan tulisan sarat makna selain menjadi pengingat juga merupakan booster untuk senantiasa menjaga nama baik, kehormatan, dan kebanggaan prajurit Satgas, mempererat Espirit de Corps, semangat kekeluargaan, serta mengejawantahkan motto Siap-Sigap-Handal dan semboyan Pacis Nautae dalam keseharian. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk identitas, lambang ikatan persaudaraan serta menumbuhkan kebanggaan terhadap Satgas.
Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit TNI AL yang tengah bertugas sebagai pasukan perdamaian untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan. “Jaga nama baik TNI AL dan Indonesia, serta pelihara hubungan dengan negara-negara yang juga tergabung dalam UNIFIL, sehingga nama baik bangsa maupun TNI AL tetap harum di dunia internasional”, ungkap Kasal.(ay)