Semarang, koranpelita.com – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) menjalin kerja sama dengan 10 Fakultas dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penadatanganan perjanjian kerja sama dilakukan bersamaan dengan Seminar Nasional Teknologi Industri Pertanian 2023 dan pertemuan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Negeri Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI) di Bale Sawala, Bale Rucita, dan Ruang Rapat Bersama 1, Gedung Rektorat Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Jl. Ir. Soekarno KM. 21 Jatinangor Sumedang pada 15-16 November 2023.
Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM), Prof Dr Ir Haslina MSi.
Ke-10 fakultas tersebut adalah Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Mandala Jember, Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, dan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
”Acara ini menjadi wadah penting bagi para ahli, praktisi, mahasiswa, dan pemangku kebijakan dalam dunia teknologi pertanian untuk berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman dalam upaya meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan di industri pertanian. Selain seminar nasional, juga ada pertemuan FKPT-TPI, penandatanganan perjanjian kerja sama, dan lomba inovasi,” kata Prof Haslina.
Dia mengatakan, industri pertanian adalah salah satu sektor yang kompleks dan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Mulai dari produksi pangan, sandang, perumahan, hingga bidang energi, industri pertanian memiliki potensi besar yang dapat dioptimalkan.
Di era industri 4.0, penggunaan teknologi informasi seperti Internet of Things, Machine Learning, dan kecerdasan buatan semakin mendominasi. Untuk memastikan penerapan teknologi ini secara efektif dan efisien dalam seluruh rantai produksi pertanian, perlu adanya kolaborasi antara riset, pendidikan, dan industri.
”Harapan dari Seminar Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia ini adalah menjadi wadah bagi akademisi, pemangku kebijakan, praktisi, dan mahasiswa untuk mendapatkan informasi terbaru tentang riset dalam bidang teknologi pertanian. Para pemangku kepentingan di industri pertanian juga diundang untuk bekerjasama dalam mengembangkan riset dan menyelesaikan masalah yang relevan,” ungkapnya.
Dia menmabahkan, tujuan kegiatan adalah membahas perkembangan terkini dalam bidang teknologi pertanian, mendorong kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah dan meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan teknologi pertanian.
Peserta seminar terdiri atas peneliti, industri swasta, pemerintah, akademisi dari berbagai universitas di Indonesia (termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan), penentu kebijakan, dan praktisi.
Sebagai Keynote Speaker adalah Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng., dan Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. Adapun sambutan dan Materi Pengantar adalah Dr. Ir. Sarifah Nurjanah, M.App.Sc. Sedangkan Invited Speaker adalah Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Agr, Baiq Rien Handayani, SP., M.Si., Ph.D, Prof. Dr. Ir. H. Roni Kastaman, MSIE, Adrian Zakhary, STP., MSE dan Yogie Arry, STP. (sup)