Madinah, Koranpelita.Com
Ketua Sektor khusus Masjid Nabawi, Kusnul Hadi mengimbau ketua kelompok terbang (kloter) agar selalu memperhatikan anggota kloternya, utamanya jamaah haji berusia lanjut.
“Kami imbau kepada ketua kloter, terutama karu (ketua regu) dan karom (ketua rombongan) untuk selalu memperhatikan anggota para calon jemaah haji, yang memiliki potensi di kloter, yaitu orang-orang sepuh yang tidak berdaya,” kata Kusnul saat ditemui di sektor khusus Masjid Nabawi pintu 21, Kamis (11/07).
“Karu dan karom agar peduli terhadap anggotanya masing-masing. Seandainya ini bisa dimaksimalkan, insyaallah bisa teratasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Kusnul.
Menurut Khusnul yang sehari-hari bertugas di sektor khusus Masjid Nabawi ini, setiap hari ada saja jemaah lanjut usia yang tertinggal rombongan, kehilangan sandal hingga kakinya melepuh.
“Banyak dari mereka yang berangkat seorang diri tanpa sanak famili. Pendamping mereka adalah kawan-kawan satu kloter,” ujar Khusnul.
Khusnul mengatakan bahwa hingga hari keenam kedatangan jemaah haji di Madinah, kasus jemaah yang lupa arah pulang atau tertinggal rombongan banyak terjadi. Kebanyakan mereka adalah jemaah lanjut usia yang ingatannya tidak lagi baik.
“Mereka jangan diabaikan, kalau mereka (jemaah lansia) tidak kembali, secepatnya berhubungan dengan sektor khusus Madinah. Di setiap pintu kami ada anggota yang bisa mencari teman-teman yang kehilangan barang atau tersesat,” lanjut dia.
Khusnul menegaskan bahwa hal ini tidak akan terjadi jika para jemaah yang satu kloter dengan lansia saling memperhatikan. Oleh karenanya, Khusnul mengimbau agar ketua kloter memberikan perhatian lebih terhadap anggota kloternya yang berusia lanjut.
Terlebih jemaah lansia jumlahnya sekitar 63 persen dari 214.000 total jemaah haji reguler asal Indonesia. Untuk itu, Khusnul memandang perlu dilakukan pemetaan untuk mengetahui siapa saja jemaah yang memerlukan pendampingan untuk meminimalisir kasus kecopetan, kehilangan, atau lupa arah pulang. (djo/mch)