dr Wahyu : Perlu Pasang Ring atau Bypass Lihat “kalkulator” Syntax Score

Jakarta, Koranpelita.com

Pasang ring dan bypass jantung merupakan dua tindakan medis berbeda yang sering digunakan untuk menangani penyakit jantung koroner. Namun, perlu dipahami bahwa terdapat perbedaan pasang ring dan operasi bypass jantung dalam menangani penyakit jantung, mulai dari kondisi pasien yang ditangani, tahap pelaksanaan prosedur, hingga lama waktu pemulihannya.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Jantung Jakarta, dr Wahyu A Soedarsono Sp.JP(K) mengatakan, penyakit jantung koroner merupakan kondisi medis yang terjadi karena terdapat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner ini perlu segera ditangani dengan tepat karena dapat menyebabkan infark miokard atau serangan jantung yang berisiko mengancam nyawa.

Untuk menangani penyumbatan pembuluh darah tersebut, terdapat beberapa metode pembedahan yang bisa dipertimbangkan berdasarkan kondisi pasien, di antaranya adalah operasi bypass jantung dan pasang ring (stent).

dr Wahyu mengatakan, penyumbatan ini dapat disebabkan oleh bekuan darah yang tersangkut di dalam arteri atau penebalan di dalam dinding arteri yang membatasi aliran darah sehingga menyebabkan rasa sakit dan kerusakan.

“Serangan jantung membuat keadaan pembuluh darah banyak tersumbat, aliran darah tidak ada lagi dan sedikit yang bisa lewat. Ada golden period untuk pasien ke rumah sakit dan menerima tindakan,” ujar dr Wahyu dalam Talk Show “Sakit Jantung, Harus Pasang Ring atau Bypass?” di Rumah Sakit Jantung, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Tindakan perlu diterima oleh orang dengan serangan jantung, karena serangan jantung akibatkan kerusakan permanen pada pembuluh darah dan tidak lagi bisa normal. “Jadi ini penyumbatan menimbulkan rasa sakit dan kerusakan otot jantung,” sambungnya.

Salah satu ciri serangan jantung adalah timbulnya rasa nyeri di dada, tidak hanya pada satu titik saja. Ciri kuat dari serangan jantung, apabila muncul rasa nyeri yang timbul pada punggung, ulu hati, hingga kemungkinan besar bisa sampai leher dan tangan.

“Itu sudah diyakini sebagai serangan jantung, apalagi kalau sampai pasien tidak sadarkan diri. Jadi yang pertama dibutuhkan keluhan (nyeri dada), lalu perlu dilakukan Elektrokardiogram (EKG), penegakkan diagnosis serangan jantung,” ujar dr Wahyu.

Masyarakat perlu mengetahui adanya layanan yang bernama FMC atau First Medical Contact (FMC). Bisa langsung membawa pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau ke rumah sakit terdekat. Tetapi dr Wahyu ingatkan untuk hati-hati memilih rumah sakit, disarankan mencari rumah sakit yang bisa menyelenggarakan layanan kateterisasi jantung 24 jam.

“Jadi kalau nyeri dada, cari rumah sakit yang menyelenggarakan layanan kateterisasi jantung 24 jam. Tidak semua jawabannya adalah pasang ring,” tegas dr Wahyu.

Untuk menentukan pasien serangan jantung perlu pasang ring atau bypass adalah melihat “kalkulator” Syntax Score. Dengan metode tersebut akan dilakukan pemeriksaan sumbatan pada pembuluh darah jantung, di kanan, kiri, pada pangkal, tengah dan ujung, hingga bawah.

“Kalau semua tersumbat, harus berapa pasang ring? Lima, tujuh? Kalau sumbatannya banyak maka akan didiskusikan dengan tim, perlu operasi bypass atau tidak,” katanya.

Terkait pertanyaan pasien serangan jantung perlu pasang ting atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kateterisasi jantung terlebih dahulu. Secara sederhana kateterisasi jantung diartikan sebagai prosedur medis yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi jantung dengan menggunakan alat menyerupai selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena atau arteri, kemudian diarahkan ke jantung. “Pasang ring atau tidak, lalu harus kateter dulu, dilihat ada tersumbat atau tidak. Kalau belum kateter, cek dulu,” kata dr Wahyu.

Pasalnya ada kondisi jantung yang bisa juga tatalaksananya diberikan obat-obatan dan tidak perlu untuk pasang ring, apabila aliran darahnya sudah lancar. Keadaan itu bisa terjadi apabila sumbatan pembuluh darah jantung pada presentase 30-40 persen.

“Kalau sumbatannya 30-40 persen, obat saja. Kateter, tentukan pasang ring atau tidak. Kalau sumbatan (pada pembuluh darah jantung banyak), bisa operasi bypass,” kata dr Wahyu.

Paparan itu disampaikan dr Wahyu, berangkat dari keprihatinan masih kurangnya informasi akurat dan kurangnya pengetahuan publik seputar penyakit jantung. Netralnews.com (NNC) kemudian bekerja sama dengan Jakarta Heart Centre (RS Jantung Jakarta), mengadakan Talk Show bertajuk “Sakit Jantung, Harus Pasang Ring atau Bypass?”. (Vin)

 

About ervin nur astuti

Check Also

Hansaplast Bagikan 10.000 Kotak Pertolongan Pertama kepada Konsumen

Jakarta, Koranpelita.com Dalam rangka merayakan World First Aid Day (Hari Pertolongan Pertama Sedunia), Hansaplast sebagai …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca