Surabaya, koranpelita.com
Wakil Komandan (Wadan) Kodiklatal Laksda TNI Supardi mewakili Dankodiklatal Letjen TNI Marinir Suhartono memimpin rapat Uji Naskah I Petunjuk Teknis (Juknis) Latihan Praktek (Lattek) Terjun Bebas (Free Fall) dan Juknis Lattek Terbang Lanjut, bertempat di Gedung Wijaya Kusuma Kodiklatal, Bumimoro Surabaya. Selasa, (03/10/2023).
Dalam pertemuan kali ini selaku pemapar adalah Komandan Sekolah Khusus (Dansesus) Pusdikif Marinir Letkol Mar Bejo Santoso yang menyampaikan materi Juknis Lattek Terjun Bebas (Free Fall), sedangkan Komandan Sekolah Penerbangan TNI AL (Senerbal) Pusdiksus Letkol Laut (P) Oscar Johanes Novie menyampaikan materi Juknis Lattek Terbang Lanjut.
Pada amanat tertulis Dankodiklatal yang dibacakan Wadan menyampaikan bahwa, Kodiklatal selaku Komando Utama Pembinaan memiliki tugas untuk menyelenggarakan pendidikan bagi personel yang akan mengawaki organisasi TNI Angkatan Laut, maupun sebagai pengawak Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, pasukan marinir dan pangkalan.
“Personel yang disiapkan tentunya harus memiliki kualifikasi dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan operasional, sehingga dapat mendukung upaya untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut yang profesional, modern dan tangguh. Sehubungan dengan hal tersebut, guna mewujudkan kualitas hasil didik Kodiklatal yang baik dan memiliki kemampuan sesuai tuntutan kebutuhan organisasi, maka siswa Kodiklatal perlu diberikan Latihan Praktek (Lattek),” ungkap Dankodiklatal
Menurut Pati TNI AL berbintang tiga itu yang menjadi beberapa tuntutan kemampuan tersebut, salah satunya adalah memiliki keterampilan dalam mengendalikan pesawat udara bagi siswa Senerbal yang diwujudkan dalam bentuk Lattek terbang lanjut dan kemampuan terjun bebas bagi siswa Sesusmar Pusdikif Kodikmar, maupun siswa Sekopaska Pusdiksus Kodikopsla yang diwujudkan dalam bentuk Lattek keparaan materi Accelerated Free Fall (AFF) atau terjun bebas.
Oleh karena itu, Lattek terbang lanjut dan Lattek keparaan materi AFF, tergolong kegiatan Lattek yang beresiko sangat tinggi terhadap personel maupun material, sehingga untuk menjamin kelancaran dan keamanan penyelenggaraan lattek tersebut perlu disusun sebuah panduan bagi penyelenggara Lattek dalam bentuk piranti lunak berupa Juknis yang akan menjadi panduan dalam penyelenggaraan Lattek tersebut.
Sebelum menutup acara itu, Dankodiklatal berharap semoga uji naskah hari ini merupakan hasil pemikiran terbaik yang bisa digunakan oleh tim pokja untuk menyempurnakan naskah yang disusun. Untuk itu, Dankodiklatal memerintahkan tim pokja agar segera melaksanakan perbaikan naskah sesuai saran dan masukan dari penanggap serta narasumber.
Selanjutnya naskah tersebut dapat ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku agar menjadi valid, berkualitas dan sesuai kaidah/norma untuk dapat disahkan.(ay)