– Capaian Akseptor IB Jatim Berkontribusi 45% Nasional, dan Capaian Vaksinasi PMK Jatim Berkontribusi 39% Nasional_
Surabaya,koranpelita.com – Provinsi Jawa Timur berhasil meraih empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan tingkat nasional dari Kementrian Pertanian RI.
Keempat penghargaan tersebut, yaitu Peringkat I Dinas Provinsi dengan Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN Terbanyak Tahun 2023, Peringkat I Provinsi Pendukung Kegiatan Transfer Embrio Terbaik kategori wilayah Maju, Peringkat I Provinsi dengan Tingkat Vaksinasi PMK Terbaik Nasional, dan Harapan II Provinsi dengan Capaian Kinerja Terbaik Penandaan dan Pendataan Ternak.
Penghargaan ini diserahkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo Kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani pada Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (22/9).
Atas diterimanya empat penghargaan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, rasa syukur dan bangganya sekaligus apresiasi kepada Kementan RI. Menurutnya, ini merupakan wujud komitmen berbagai pihak dalam memajukan bidang peternakan di Jatim.
“Alhamdulillah, Jawa Timur mendapat empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan. Ini tentunya menjadi penyemangat seluruh jajaran Pemprov Jatim untuk terus berbuat lebih banyak dan lebih baik di bidang peternakan. Dan sekaligus menjadi bukti kalau peternakan kita unggul,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (26/9/2023).
“Terimakasih kepada tim Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, seluruh petugas pemeriksa kebuntingan serta petugas inseminasi buatan di Jatim. Juga pada para stakeholder baik di lingkup Pemprov maupun Kab/Kota se Jatim, dan tentunya juga kepada para peternak sapi di Jatim,” lanjutnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan, untuk penghargaan Provinsi Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN terbanyak didapat atas capaian akseptor/betina produktif IB Jatim tahun 2022 sebanyak 1.548.962 ekor atau 45% dari nasional di angka 3.432.328 ekor. Dan untuk periode 1 Januari – 21 September 2023, sebanyak 1.001.786 ekor atau 45% dari nasional di angka 2.208.434 ekor.
Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim akan terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi IB untuk mendorong terciptanya swasembada daging tingkat nasional. Dimana, berdasarkan data BPS 2023, jumlah populasi Sapi Potong di Jatim tahun 2022 mencapai 5.070.240 ekor dan merupakan tertinggi nasional. Demikian juga untuk Sapi Perah di Jatim tahun 2022 sebanyak 314.385 ekor dan juga tertinggi nasional.
“Kita berharap dengan optimalisasi teknologi IB maka akan bisa mempertahankan posisi Jatim swasembada daging. Dan bisa terus mensuplai kebutuhan daging di wilayah Jatim dan di luar Provinsi Jatim. Sehingga juga ikut mewujudkan swasembada daging nasional,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga meraih penghargaan peringkat pertama sebagai provinsi pendukung kegiatan Transfer Embrio (TE) terbaik kategori wilayah maju. TE sendiri merupakan bioteknologi reproduksi yang digunakan sebagai salah satu strategi breeding. Metodenya memanfaatkan bibit induk betina dan jantan unggul untuk peningkatan produktivitas.
“Hasil TE jantan nanti dapat dimanfaatkan sebagai calon pejantan untuk BIB nasional maupun daerah. Sedangkan betina dapat digunakan sebagai sumber bibit untuk mempercepat pembibitan sapi galur murni,” katanya.
Peringkat pertama yang juga diraih Jatim, sambung Khofifah, yakni sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terbaik nasional. Data dari https://siagapmk.crisis-center.id/ per 21 September 2023 pukul 18.36 WIB, capaian vaksinasi PMK selama tahun 2022 – 2023 di Jatim adalah tertinggi di Indonesia mencapai sebanyak 7.394.614 dosis. Dan mampu berkontribusi 39% dari total vaksinasi PMK nasional yaitu 19.554.202 dosis.
“Alhamdulilah, capaian vaksinasi PMK Jatim tertinggi di Indonesia. Dan mampu berkontribusi sebesar 39% atas capaian total vaksinasi PMK nasional. Capaian ini menunjukkan komitmen berbagai pihak atas keseriusan penanganan PMK di Jatim,” tuturnya.
Terakhir, Jatim meraih Harapan II provinsi dengan capaian kinerja terbaik penandaan dan pendataan ternak. Yang mana, hal tersebut dilakukan dengan pemasangan Eartag Secure QR Code dan pendataan ternak dengan aplikasi Identik PKH. Juga dalam rangka optimalisasi pelaksanaan vaksinasi PMK untuk mengetahui jumlah populasi dan sebaran ternak di daerah.
Di sisi lain, Kementan RI juga memberikan penghargaan untuk tiga Petugas optimalisasi reproduksi dari Jatim. Yaitu pada Maria Beny Al Furqon sebagai Peringkat I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional, Salidjo sebagai Harapan I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional, serta Dwi Lifi Mahar Ungga sebagai Harapan 2 Petugas Inseminator Terbaik Nasional.
“Mereka merupakan role model bidang peternakan yang dimiliki Jawa Timur. Saya yakin, kita juga memiliki lebih banyak petugas yang juga ikhlas dan semangat mengabdi,” terangnya.
“Penghargaan ini untuk kita semua. Terimakasih sekali lagi, atas kerja keras dan kerja kolektif semua pihak,” pungkas Khofifah.(***)