Banjarmasin, Koranpelita.com
Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan salah satu daerah tertinggi penyalahgunaan narkoba. Hingga pertengahan tahun 2023 ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalsel mencatatkan sebanyak 57.723 kasus penyalahgunaan narkoba di Kalsel.
Agar angka penyalahgunaan tersebut dapat ditekan, berbagai cara ditempuh BNN Republik Indonesia (RI), diantaranya yakni melalui pendekatan soft power berupa upaya pencegahan di kalangan mahasiswa.
Pendekatan soft power yang dilakukan BNN kepada para mahasiswa yaitu melalui kuliah umum ‘Strategi War On Drugs’ yang disampaikan langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose dan ikrar deklarasi Kampus Bersinar (Bersih Narkoba) oleh perwakilan mahasiswa dan mahasiswi dari tujuh universitas di Kalsel, kegiatan ini bertempat di General Building Lecture Theater ULM, Rabu (6/9/2023).
Pada kesempatan ini, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose memberikan penghargaan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel, H. Supian HK atas peran aktifnya dalam fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di Provinsi Kalsel.
Turut menerima penghargaan serupa dari Kepala BNN RI yakni Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, Bupati Barito Kuala, Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri, beserta Kepala RRI Banjarmasin, Darno.
Supian HK berterimakasih atas penghargaan tersebut dan menyatakan siap berkomitmen untuk bersama-sama mensukseskan program War on Drugs yang digagas oleh BNN RI dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba, khususnya di Provinsi Kalsel.
“Ini merupakan langkah konkret dari BNN RI, mulai dari mencegah hingga memberatas narkoba. Seperti yang disampaikan Kepala BNN RI, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose bahwa apabila demand atau permintaan terhadap narkotika dapat ditekan maka supply juga akan berkurang,” pungkasnya.(pik)