Jakarta, Koranpelita.com
Adara Relief International (Adara) menggelar acara Temu Kangen Yatim Palestina ke -2 pada Sabtu, 29 juli 2023 secara daring melalui zoom meeting dan live youtube. Acara ini merupakan salah satu keistimewaan program “Dekap Yatim Palestina” yang telah diluncurkan sejak tahun 2021.
Pada kesempatan ini telah hadir Direktur Utama Adara Releif International Maryam Rachmayani, Direktur Program dan Fundraising Adara Hasanah Ubaidillah, Head of Program Group Ana Rahmawati, juga CEO of Takaful for Child Welfare Dr. Daniel Hassan Basbous sebagai mitra Adara dalam program Dekap Yatim Palestina.
Program Dekap Yatim Palestina menjadi program unggulan Adara yang telah berhasil memberikan bantuan secara rutin setiap bulan kepada 954 yatim di Gaza, Palestina.“Kami terus berusaha agar bisa memberikan santunan kepada 1000 yatim di Gaza dengan mencarikan mereka orang tua asuh dari keluarga Indonesia,” kata Direktur Utama Adara Relief International Maryam Rachmayani.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh orang tua asuh dan berterima kasih kepada Takaful for Child Welfare yang telah menjadi mitra Adara dalam memberikan bantuan kepada yatim Gaza, Palestina dan memfasilitasi acara pertemuan yatim Palestina dengan orang tua asuhnya dari Indonesia.
Acara Temu Kangen Yatim Palestina tidak dilaksanakan setiap tahun sehingga ini menjadi acara yang sangat dinantikan setiap keluarga Indonesia yang menjadi orang tua asuh yatim Palestina.
Selain itu, pada pertemuan ini yatim yang dihadirkan juga terbatas hanya 34 yatim. Meskipun demikian, banyak orang tua asuh yang terobati rasa rindu dan rasa penasaran mereka dengan kondisi para yatim. “MasyAllah, mewakili rindu kami (santri Sohibul Qur’an) berjumpa adik-adik asuhnya”, ungkap Fitriani Dewi Cahyani, salah satu orang tua asuh.
“Alhamdulillah, senangnya bisa melihat mereka semua. Semoga Allah senantiasa melindungi. Aamiin,” kata Juwita Indah, salah satu orang tua asuh.
Keluarga Indonesia yang bergabung dalam program “Dekap Yatim Palestina”, telah meringankan anak-anak Palestina yang telah kehilangan ayah mereka dengan memberikan bantuan setiap bulan sebesar Rp 700.000,- dalam jangka waktu minimal selama 1 tahun.
Kebahagiaan pun terpancar dari senyuman mereka saat bertemu keluarga dari Indonesia melalui zoom meeting dan mereka berharap keluarga keluarga Indonesia semakin banyak yang menjadi bagian dari keluarga yatim Palestina.
Ketika dewasa saya ingin menjadi dokter, terima kasih mama, terima kasih papa di Indonesia atas bantuannya,” kata Mays Hassan, anak asuh dari Ibu Ika Safmarani.
Anak-anak Palestina di Gaza terpaksa hidup di bawah garis kemiskinan akibat blokade dan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Program ini bertujuan untuk mendukung anak-anak Palestina mendapatkan kehidupan layaknya anak pada umumnya dengan mengintregasikan mereka ke dalam masyarakat dan memberikan dukungan pendidikan, kesehatan dan asah bakat agar mereka menjadi generasi unggul dalam membebaskan Palestina dan menjaga Masjid Al Aqsa. (Vin)