Antusiasme pembaca untuk mendapatkan buku biografi Nami Kulo Sumarjono (NKS) terus mengalir. Permintaan datang dari seluruh tanah air, meski tidak semua bisa dilayani dengan segera. Sementara itu yang berusaha mencari di toko buku juga banyak, meski akhirnya kecewa, karena NKS memang tidak diedarkan melalui toko buku.
Kemarin, tim pemasaran Yayasan Uulin Nuhaa, sebagai penerbit buku, juga telah mengirim 184 eksemplar buku ke kantor ISS di Graha ISS Bintaro, Tangerang Selatan. “Buku ini akan dibagikan pada peserta ISS Indonesia Leadership Conference,” jelas Al Ainaa Al Mardhiyah, Improvement & PMO Strategic Management Office ISS.
Menurut rencana, ISS Indonesia Leadership Conference, berlangsung pada tanggal 8-9 Juli nanti. Acara yang diselenggarakan setahun sekali ini, diikuti oleh para manager di bawah ISS Grup dari seluruh Indonesia. Seperti diketahui ISS adalah perusahaan berskala besar yang merambah di banyak lini bisnis, dengan karyawan lebih dari 60 ribu di hampir semua daerah di tanah air.
Selain pesanan dalam jumlah besar dari ISS, buku NKS juga dipesan secara personal oleh beberapa orang. Hingga awal Juli 2019, total yang dikiim ke pembaca sudah lebih dari 200 eksemplar buku. Dengan capaian ini, pihak Yayasan Uulin Nuhaa sebagai penerbit yakin, cetakan kedua akan habis dalam setengah tahun, menyusul suksesnya cetakan pertama.
“Antusiasme pembaca memang mengejutkan. Mereka tertarik dengan buku ini karena mampu memberi inspirasi. Kisah perjalanan hidup Sumarjono yang asli Kulon Progo hingga tampil di panggung nasional, menjadi daya tarik,” ungkap Dwidjo Utomo, Ketua Yayasan Uulin Nuhaa yang merasa bahagia.
Setelah sukses menerbitkan biografi Nami Kulo Sumarjono, penerbit ini juga sedang bersiap menulis beberapa biografi tokoh nasional lain. Salah satunya, perjalanan hidup Profesor Teguh Soedarsono.
Pria kelahiran Cirebon yang punya darah Purwokerto ini, adalah jenderal bintang dua yang pernah menjadi Wakil Ketua LPKS. Lalu mengabdikan diri di dunia pendidikan. “Perjuangan Prof Teguh juga pantas menjadi suri bagi generasi muda,” ungkap Dwidjo. (sat)