Surabaya, koranpelita.com
Prajurit Kowal Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) bersama Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal selaku Ibu Asuh Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) Kodiklatal, Ny. Etta Suhartono didampingi Perwira Tertua (Pater) Kowal Kodiklatal Kolonel Laut (KH/W) Wiwik Triwidiyanti, mengikuti Pembekalan Ibu Catraratnanggadi Jalakanyasena Ny. Fera Muhammad Ali kepada Kowal seluruh Indonesia dan yang mengikuti Satgas Perdamaian PBB di Kongo dan Lebanon lewat Vicon, bertempat di Auditorium Sudomo JOPR Kodiklatal Bumimoro, Surabaya , Kamis (20/7/2023).
Dalam momen yang diistilahkan dengan berbagi pengalaman tersebut, Ny. Fera Muhammad Ali sebagai Ibu pelindung dan pembimbing Kowal menyampaikan bahwa prajurit Kowal dibentuk dengan tujuan memberikan hak kewajiban dan kehormatan kepada Wanita Indonesia , untuk mengabdikan diri dalam bidang kemiliteran untuk mengisi jabatan atau kedudukan tertentu dalam organisasi TNI AL dengan tenaga wanita dalam rangka kesempurnaan dan efisiensi hasil organisasi.
“Jadi kehadiran Korps Wanita TNI Angkatan Laut harus membawa kesempurnaan dan hasil yang efisien dalam organisasi TNI Angkatan Laut,” tutur Ny. Fera Muhammad Ali.
Oleh karena itu menurut Ny. Fera Muhammad Ali, sah-sah saja ketika prajurit Kowal ingin berkompetisi untuk mengukur kemampuan dalam hal karir karena disitulah emansipasi berperan dimana wanita dan pria memiliki kesempatan yang sama dalam berkarir berkompetisi dan meningkatkan kemampuan sekaligus mendapat pengakuan.
Disisi lain Ny. Fera Muhammad Ali mengingatkan prajurit Kowal untuk tetap berpegang pada kodrat mereka sebagai istri dan juga ibu bagi yang telah menikah. Karena setinggi apapun pangkat dan jabatan seorang Prajurit Kowal ingatlah satu hal “Bahwa Ketaatan Kepada Suami adalah Sebuah Perintah Tuhan Yang Maha Esa. Sementara sebagai Ibu, jadilah Pendidik dan Pengasuh yang baik, Berikan hak Pendidikan yang mereka butuhkan dan yang utama adalah meluangkan waktu bersama anak-anak”.
Sedangkan bagi prajurit yang masih lajang, Ny. Fera Muhammad Ali berpesan agar mereka harus bijak dalam memilih pasangan hidup. Calon pasangan harus dapat memahami profesi Kowal sebagai prajurit dan tidak ada salahnya berpedoman pada falsafah orang tua dahulu dalam memilih pasangan hidup didasarkan Bibit, Bebet, dan Bobot.(ay)