Lhokseumawe, Koranpelita.com – Jabatan PJ Walikota Lhokseumawe akan berakhir pada tanggal 12 Juli nanti dan akan dilakukan perpanjangan untuk satu tahun kedepan.
Berbagai tanggapan masyarakat pun muncul menyikapi berakhirnya SK PJ Walikota Lhokseumawe terkait siapa yang akan menjadi orang nomor satu di Kota julukan petro dolar ini.
Salah satu Tokoh Masyarakat dan Pemuda Kota Lhokseumawe Rizki Fauzan menerangkan, bahwa Kepemimpinan PJ Walikota saat ini yang di pimpin saudara Imran telah gagal membangun kota Lhokseumawe, baik dari segi sarana dan prasarana maupun membangun dunia pendidikan.
“Kita berharap pada pusat agar seluruh anggota Tim Evaluator yang diketuai oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI. Bisa mengambil kebijakan langkah sigap terkait persoalan tersebut”. Terang Rizki, kepada Poskota, Selasa 11 Juli 2023 pagi tadi di Lhokseumawe.
Menurut Rizki, Kota Lhokseumawe dibawah Kepemimpinan PJ Walikota saudara Imran selama ini tidak ada program yang menguntungkan daerah maupun masyarakat kota Lhokseumawe.
Sambungnya, Saudara Imran tidak mampu mengelola kota Lhokseumawe menjadi lebih baik justru pemerintahan berjalan stagnan dibawah beliau tidak ada pembangunan apapun bahkan di tahun 2023 ini belum satu pun pekerjaan pembangunan yang dilakukan sehingga perekonomian masyarakat pun tidak terjadi peningkatan.
Semestinya jika ada pembangunan maka ekonomi masyarakat menengah akan bergerak. Aktivitas sosial masyarakat juga berjalan normal. Tapi selama ini kita bisa lihat bagaimana reaksi masyarakat baik itu dari kalangan mahasiswa cukup banyak yang bersuara terjadinya penolakan terhadap Kepemimpinan PJ Walikota Imran, seru Rizki.
Menurut nya, “Begitu juga hubungan Walikota dengan DPRK Kota Lhokseumawe beberapa kali diacap memunculkan polemik sehingga kita menilai terjadinya disharmoni, antara Eksekutif dan Legislatif lantas bagaimana mereka bisa bekerja untuk pemberdayaan rakyat dan pembangunan daerah,” Ujar Rizki.
Tokoh Pemuda yang peduli terhadap Lingkungan pendidikan ini, menilai bahwa kedepan Kota Lhokseumawe sebaiknya di pimpin oleh PJ Walikota yang memahami dunia pendidikan, karena Kota Lhokseumawe merupakan daerah yang cukup banyak lembaga pendidikan disini, banyak kampus-kampus besar dan selama ini kita akui bahwa keberadaan kampus dengan puluhan ribu jumlah mahasiswa nya telah banyak membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Bahkan disaat Pemerintah Kota Lhokseumawe dianggap alpa dalam hal meningkatkan perekenomian pendapatan masyarakat maka kampus hadir menjadi solusi,” jelas Rizki Fauzan.
PJ Walikota Lhokseumawe kedepan haruslah di pimpin orang-orang yang mampu menjalin hubungan baik dengan semua pihak termasuk salah satu nya dengan lembaga pendidikan yang ada di daerah, ungkap Rizki.
“Dan saya melihat PJ Gubernur Aceh telah merekomendasi kan 3 orang menjadi PJ Walikota Lhokseumawe”. Ujar Rizki.
Disebutkannya, Satu diantara nya bisa kita katakan cukup berperan di dunia pendidikan selama ini dan tentu punya hubungan baik dengan semua lembaga pendidikan di Aceh khususnya Kota Lhokseumawe. Kata Rizki yang juga di kenal Aktivis muda itu.
Kalau PJ Walikota Imran selama ini jangan kan membangun hubungan baik dengan pihak luar sementara hubungan beliau dengan DPRK Kota Lhokseumawe saja kurang baik. Padahal DPRK merupakan mitra kerja utama Pemerintah kota Lhokseumawe.
Sehingga cukup banyak bukti kegagalan Imran dalam memimpin Kota Lhokseumawe, selama ini dan Mendagri kita minta agar segera mengganti nya dengan orang-orang yang telah di Rekomendasi kan oleh PJ Gubernur Aceh, karena kami menilai cukup layak untuk memimpin Kota Lhokseumawe kedepan. Tutup Aktivis yang selama ini aktif bergerak mengkritisi PJ Walikota Lhoksemawe. (Man)