Semarang,koranpelita.com
Peringatan hari ulang tahun ke-77 Bhayangkara Polda Jateng dipusatkan di lapangan Pancasila kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Sabtu (1/7/2023) .
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengingatkan anggotanya untuk tidak antikritik. Sesuai perintah Kapolri, hal itu untuk membangun kedekatan dan kerpercayaan masyarakat.
“Kiranya koreksi ini akan menjadikan obat untuk yang akan datang, sehingga Polri bisa dekat dengan masyarakat. Bshkan Polri juga semakin dipercaya oleh masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Kapolda, sesuai perintah Kapolri Polri tidak antikritik. Masukan apapun merupakan obat dalam rangka membenahi birokrasi di dalam organisasi kita,
” Jika ada kritik sifatnya harus membangun bukan destruktif,” ujar Kapolda seusai upacara HUT Bhayangkara ke-77 di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.
Kapolda menuturkan, pihaknya meminta anggota Polisi harus terbuka dengan kritik yang membangun dan menganggapnya sebagai obat untuk memperbaiki Polri.
“Polri akan terbuka selama itu kritik yang membangunkan kegiatan organisasi, jadi kritik bagi kita merupakan obat untuk memperbaiki baik itu sikap dan lain sebagainya. Tentu kritik yang bukan destruktif untuk kesehatan organisasi karena pada dasarnya Polri dari masyarakat-untuk masyarakat,” tuturnya.
Diramaikan Stan UMKM
Pada rangkaian HUT Bhayangkara ke-77 itu, selain upacara dan diramaikan stan UMKM juga dimeriahkan Kirab Kebangsaan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Penampilan atraksi motor gede (moge) dari Polwan Ditlantas Polda Jateng mengawali kirab kebangsaan, Uji kebolehan Anjing Pelacak terhadap Bahan Narkotika, kemudian dilanjutkan barisan para peserta kirab kebudayaan diantaranya marching band dari PIP Semarang, dan penampilan kesenian budaya.
Dalam kegiatan kirab ini mengundang masyarakat yang berdatangan ingin melihat langsung kebolehan para personil kepolisian dalam unjuk kebolehan tersebut.
Sejumah warga pun tampak menunggu peserta kirab dengan menampikan berbagai kostum khas kesenian dan budya di masing masing kota dan kabupaten di Jateng, di antaranya reog dari Temanggung, Jathilan dan barongan. Bahkan tidak ketinggalan kostum carfreenigy dari kota Semarang.
Selain menjadi hiburan tersendiri bagi warga Semarang khususnya, juga sekaligus untuk membuka ruang kedekatan Polri dengan masyarakat.
Yulianingsig salah satu warga mengaku senang dengan kirab kebangsaan yang digelar Polda Jateng. Apalagi banyak kesenian daerah yang ditampilkan sesuai dengan budaya daerahnya
“Saya datang dari daerah pinggiran ingin melihat langsung sehingga merasa senang. Selain penampilan kesenian dan budaya, atraksi Polwan naik motor besar keren banget,” ujarnya.(sup)