Semarang,koranpelita.com
Konser Slank dalam memperingati HUT Kota Semarang ke 476 sempat terjadi ruduh dan penonton beringas. Pasalnya, penonton yang jumlahnya cukup banyak itu tidak bisa masuk, karena jumlahnya dibatasi dalam even yang dilakukan di lapangan sepak bola Stadion Diponegoro Semarang.
“Akibat tidak bisa masuk itu para penonton rusuh dan menggedor gedor pintu masuk. Karena terjadi keributan dengan aparat akhirnya penonton dibolehkan masuk,” ungkap petugas yang memantau jalannya acara tersebut, Minggu (22/5/2023).
Meski acara sudah berlangsung akhirnya Walikota Semarang mampu meredakan para penonton yang sempat ricuh dan meredakan karakter Slankers, sebutan penggemar grub band Slank, yang terkenal “agak” beringas.
” Konser Slank dalam rangka peringatan HUT Kota Semarang ke 476 yang sempat ricuh, akhirnya berjalan lancar dan sukses dengan meriah,” ungkap Walikota
Dalam konser tersebut, lima personel Slank yakni Kaka (vokal) Bimbim (drum), Abdee Negara (gitar), Ridho Hafiedz (gitar) dan Ivanka (bass) membuka penampilan dengan lagu “Suwe Ora Jamu” dan “Mars Slankers”.
Konser Slank HUT ke 476 selain disaksikan di Stadion Diponegoro juga ditayangkan secara live streaming di kanal YouTube Pemkot Semarang, mulai pukul 20.00 WIB.
Saat memasuki lagu keempat, ricuh konser Slank terjadi dikarenakan Slankers yang masih di luar stadion, memaksa masuk dengan menjebol pagar pengamanan.
” Ricuh tersebut membuat Kaka Slank terpaksa menghentikan sejenak lagu yang sedang ia nyanyikan di atas panggung,” ujar petugas yang lain.
Kaka merasa terganggu dengan lalu lalang aparat keamanan yang berusaha menenangkan massa penonton yang dari luar stadion konser untuk merangsek masuk.
“Yang di luar ngaco menggangu suara yang ada di dalam, yang ada di luar tolong jangan buat kericuhan, suara kita pasti kedengaran kok sampai luar,” kata Kaka dari atas panggung.
Gas Air Mata Dilepaskan Untuk Kendalikan Massa
Meski begitu, gas air mata dilepaskan aparat untuk mengendalikan massa penonton yang ricuh. Setelah ricuh mereda, Kaka kemudian melanjutkan lagu yang ia nyanyikan kembali.
Penyelenggara dan aparat kepolisian kemudian membolehkan para massa penonton dari luar stadion. Konser pun kembali berjalan. Baru saja beberapa lagu, ricuh kembali terjadi. Massa yang diperbolehkan masuk stadion bergesekan dengan penonton lainnya.
Perkelahian antar penonton pun terjadi di area konser. Kaka kembali menghentikan lagu yang dinyanyikan, Bimbim langsung turun dari kursi area drumnya.
Bimbim dengan nada emosional langsung menunjuk oknum penonton yang membuat provokasi kericuhan. “Itu baju hitam sini naik panggung, berantem sama aku saja sini. Aparat itu tangkap saja baju hitam bawa sini naik panggung,” kata Bimbim emosional.
Melihat situasi mulai tak terkendali, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu maju ke atas panggung untuk memberi sambutan sekaligus menenangkan massa.
“Kami bersama para Forkopimda mengawal semuanya menyaksikan Slank di sini,” kata Mbak Ita sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Mbak Ita juga meminta maaf kepada para penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion untuk nonton langsung. “Mohon maaf kepada mereka yang tidak bisa masuk, ke depan kami akan mengundang Slank lagi dan semuanya bisa nonton,” katanya.
“Kepada Slankers semuanya jaga kondusifitas, mohon tenang, sampai jumpa lagi di lain kesempatan semuanya,” katanya.
Setelah itu, massa Slankers yang sebelumnya beringas berangsur tenang. Petugas keamanan pun berhasil mengendalikan situasi, konser kembali berlangsung dengan meriah hingga akhir penampilan Slank dengan lagu pamungkas “Kamu Harus Pulang”.(sup)