Jakarta, koranpelita.com
TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan kekuatan unsur dan personelnya untuk mengamankan wilayah perairan selama kegiatan program Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak yang dipimpin oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo bertempat di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Senin (15/05).
Adapun kekuatan yang digelar oleh TNI AL meliputi Dua KRI jenis Patroli Cepat 60 meter dan dua KRI jenis Kapal Cepat Rudal, yaitu KRI Kujang 642, KRI Karotang 872, KRI Barakuda 814, KRI Siwar 646 ditambah dengan Sea Raider dari pasukan elite TNI AL (Denjaka, Kopaska, dan Taifib). Di hari yang sama, juga dilaksanakan pengamanan pelaksanaan kegiatan peresmian Kampung Bahari Nusantara (KBN) oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin yang bertempat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan.
Penanaman mangrove merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh TNI AL dalam upaya menjaga ekosistem pantai, menjaga garis pantai dari abrasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. TNI AL selalu berkomitmen untuk terus melestarikan Mangrove di seluruh Indonesia. Adapun kegiatan yang monumental dalam pelestrian lingkungan dan menjaga ekosistem pntai adalah pada pertengahan tahun 2022 lalu, TNI AL berhasil mencatatkan Rekor MURI sekaligus Rekor Dunia untuk penanaman 1 juta bibit Mangrove secara serentak di 77 lokasi yang berbeda di seluruh Indonesia.
Begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari Mangrove bagi ekosistem laut Indonesia, selain kaya akan keanekaragaman hayati dan habitat bagi ikan dan krustasea, Mangrove juga penghasil oksigen serta berperan sebagai pertahanan pantai alami terhadap gelombang badai, tsunami, kenaikan permukaan air laut dan abrasi. Ekosistem Mangrove mempunyai potensi yang besar dalam menyerap dan menyimpan karbon hingga lima kali lipat dibandingkan hutan tropis.
Gerakan penanaman Mangrove juga merupakan salah satu program TNI AL dimana Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kegiatan tersebut sebagai upaya konkret TNI AL dalam menjaga kelestarian lingkungan sehingga mampu menahan abrasi khususnya di bibir pantai yang dilaksanakan setiap tahun.
Penanaman tersebut juga merupakan optimalisasi pembinaan potensi maritim dalam rangka menyiapkan kemampuan wilayah pertahanan laut. Hal ini merupakan salah satu tugas TNI AL yaitu melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.(ay)