Jakarta, Koranpelita.com
Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) berkesempatan menjadi salah satu partisipan terpilih dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menampilkan produk inovasi unggulannya di Hannover Messe, Jerman 17-21 April 2023.
Polimedia membawa beberapa produk inovasi, diantaranya produk kemasan dari air kelapa, silica gel alami dari buah kelapa, dan tinta sawit yang ramah lingkungan. Produk tersebut merupakan hasil karya kolaborasi dosen, mahasiswa, dan industri yang telah dikerjakan tiga tahun terakhir.
“Polimedia berkesempatan untuk menunjukkan produk inovasi di Hannover Messe 2023 ini, terima kasih untuk Kemdikbud dan pihak yang mendukung Polimedia sampai di Jerman ini, “ucap Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika disela sela Acara Halal Bihalal Polimedia, Jakarta Selasa (2/5/2023).
Pameran yang bertemakan Innovation Makes The Difference ini, dimanfaatkan Polimedia untuk mendapatkan banyak mitra industri, perguruan tinggi, atau pihak lain dalam pengembangan kerja sama internasional. Salah satunya dengan penandatanganan kerja sama Polimedia dengan Dresden University of Technology yang dilakukan pada pameran ini.
“Kami tidak hanya pameran, tapi berupaya untuk mendapatkan mitra kerja sama luar negeri, salah satunya dari Dresden University yang baru saja kami tanda tangani di sini” jelas Tipri.
Making Indonesia 4.0
Indonesia terpilih sebagai official partner country Hannover Messe 2023. Presiden Indonesia, Joko Widodo hadir di Jerman untuk membuka acara tersebut bersama Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Pameran Internasional yang telah dibuka sejak 17 April 2023 tersebut menghadirkan produk inovasi anak bangsa dengan berbagai penampilan atraksi kolaborasi teknologi dan budaya.
Presiden menyebutkan, tema Making Indonesia 4.0 sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. “Saat ini Indonesia menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri serta ekonomi hijau,” ujar Joko Widodo.
Gelaran Hannover Messe 2023 jadi batu loncatan bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi), sebab untuk pertama kalinya bisa hadir langsung di pameran ini. Tema dan isu-isu yang muncul di Hannover Messe dianggap relevan dengan semangat transformasi pendidikan vokasi di bawah flagship Merdeka Belajar, yakni inovasi, kolaborasi, dan kecepatan dalam merespons perkembangan teknologi.
Dirjen Diksi, Kiki Yuliati mengatakan, selain menjadi ajang “showcase” berbagai praktik baik transformasi pendidikan vokasi di Indonesia melalui produk-produk inovasi yang tampil, Hannover Messe sekaligus menjadi momentum untuk mengakselerasikan transformasi pendidikan vokasi.
“Inilah masanya pendidikan dan industri melakukan transformasi, baik melalui riset maupun kolaborasi,” ujarnya.
Pada pameran ini, Dirjen Diksi membawa tiga politeknik dan satu SMK untuk unjuk gigi gelaran internasional ini. Kiki berharap kegiatan ini menjadi wadah eksposur internasional satuan pendidikan vokasi, umpan balik dari industri, penyerapan perkembangan terkini teknologi industri, serta jejaring kerja sama industri internasional. (Vin)