Kendal, koranpelita.com
Kabupaten Kendal selama ini dikenal sebagai kota santri, tetapi tradisi dan budaya masih sangat melekat, seperti syawalan dari tahun ke tahun terus diadakan hingga menjadi tradisi yang melekat di hati masyarakat.
Syawalan di Kabupaten Kendal berlangsung pada 7 hari setelah Idul Fitri ada di dua kecamatan. Yakni, Kecamatan Kaliwungu, di seputar alun-alun depan masjid besar Kaliwungu, dan di Boja ditandai dengan prosesi gunungan dari kantor desa Boja menuju ke makam Sedapu dan hiburan rakyat pagelaran wayang kulit.
Kepala Desa Boja Rofiq Anwar mengungkapkan, untuk syawalan di Boja, tahun ini dibarengkan dengan kegiatan Merti Desa yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2023.
“Merti desa Boja, akan diisi dengan prosesi gunungan yang diarak dari kantor desa berjalan memutar lewat jalan pahlawan – pasar Boja – jalan Pemuda menuju makam Nyai Dapu. Dilanjutkan malam hari dengan pertunjukan wayang kulit,” tutur Rofiq Anwar kepada koranpelita.com belum lama ini.
Dipaparkan Rifiq, kegiatan masyarakat di bulan puasa ini mayoritas dilakukan di masjid-masjid. Tetapi untuk kegiatan ekonomi juga masih berlangsung seperti pasar malam di areal eks kawedanan yang nantinya bakal berubah jadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Sesuai informasi, jadwal dari Dinas terkait dengan rencana pembangunan RTH Boja, pada 30 April dilokasi tersebut harus kosong (disekat). “Informasi ini yang perlu saya sampaikan kepada masyarakat, para pedagang dan sopir taxi online maupun yang biasa memarkir kendaraan roda dua,”ujarnya.
Meski begitu, pihaknya belum tahu master plan seperti yang akan dibangun nanti oleh pemerintah kabupaten.
“Saya belum diberi tahu master plant RTH Boja seperti apa, tetapi harapan saya dengan adanya ruang terbuka hijau di Boja akan membawa dampak positif bagi ekonomi dan brand Boja lebih terangkat. Saya usulkan di areal RTH Boja nanti ada ruang, untuk kaum muda berkreasi terutama para pemusik Boja bisa tampil untuk berkreasi,” pintanya.
Sementara rest area di Ngadibolo yang sudah berjalan dengan aneka makanan dan UMKM, Rofiq menjelaskan kedepan akan ditata untuk lebih ramai dan bergairah yang diisi dengan kegiatan olah raga dan rekreasi.
“Harapan saya, Boja kedepan lebih berkembang karena dukungan masyarakat yang produktif dan pekerja profesional di berbagai bidang,” pungkasnya. (Sri)