Manado, Koranpelita. Com
Latihan Bersama (Latma) menjadi ajang yang tepat bagi para pesertanya untuk mengasah keterampilan dan menambah pengalaman guna meningkatkan kemampuan, seperti yang terlihat dalam pelaksanaan Latma Cope West 2019 antara TNI AU-USAF.
“Latma seperti ini merupakan sebuah kesempatan baik untuk membahas dan bertukar pikiran tentang taktik pertempuran udara, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan para penerbang semakin terasah,” ujar Komandan Skadron Udara (Danskadud) 3 Mayor Pnb Agus Dwi Aryanto, S.E.M.M.O.A.S., di sela kegiatan latihan, di Lanud Sam Ratulangi Manado, Jumat (21/6).
Ditambahkannya, bagi para teknisi, melalui ajang ini mereka juga dapat langsung berdiskusi dengan teknisi USAF sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam perawatan pesawat untuk menjaga kesiapsiagaan pesawat F-16 TNI AU.
Dalam latihan yang akan berlangsung hingga 28 Juni nanti, para penerbang TNI AU dan USAF akan berlatih skema latihan yang berkaitan dengan strategi dan taktik pertempuran udara.
Diawali taklimat di pagi hari, para peserta latma mendengarkan serta memperhatikan dengan saksama berbagai hal, meliputi informasi tentang ATC (Air Traffic Control), meteorologi, kesiapan penerbangan hingga rencana penerbangan yang akan dilaksanakan.
Selanjutnya, setiap penerbang yang akan berlatih, akan melakukan taklimat kecil sesuai dengan jadwal dan skema latihan yang telah ditentukan.
Seusai terbang, para penerbang akan melakukan taklimat akhir (debrief) sebagai bahan evaluasi latihan untuk perbaikan pada latihan selanjutnya.
Melalui latihan ini Danskadud 3 mengharapkan agar hubungan kedua angkatan udara semakin solid dan terus menuju ke arah yang positif.
“Bagian terpenting dari latma ini adalah semakin mempererat persahabatan serta hubungan baik yang sudah terjalin sejak lama antara kedua angkatan udara dan kedua negara,” tutupnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memperingati 70 tahun hubungan diplomatik secara bilateral pada tahun ini. (ay)