Sleman,koranpelita.com
Guna mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, Kodim 0732/Sleman menyiagakan 1 SST personelnya. Siaga dilakukan karena Gunung Merapi Kembali Erupsi pada Hari Sabtu (11/3/2023) Pukul 12.12 Wib terpantau 1 kali guguran lava awan panas, dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya dan terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang.
Berdasarkan pemantauan dari Pos Babadan serta pengamatan Seismogram Gunung Merapi BPPTKG, menunjukkan hasil bahwa Seismogram Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, telah terjadi 9 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-11 mm dan lama gempa 43.9-96.6 detik dan 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 7.4 detik serta 19 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan lama gempa 9.3-11.2 detik.
Namun kejadian pukul 12.12 Wib Telah terjadi erupsi Gunung Merapi ke arah Kali Bebeng/Krasak, Masyarakat dihimbau untuk menjauhi daerah bahaya (Jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak).
Sampai berita ini diturunkan Dari Kejadian Erupsi tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa maupun kerugian materiil.
” Masyarakat dihimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,”ujar Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Arm Danny Arianto Perdamean Girsang.,S.Sos.,M.Han.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari BPPTKG Yogyakarta bahwa status Gunung Merapi naik dari level II waspada menjadi siaga level III sejak 5 November 2020 pukul 12.00 wib.
“Hingga dengan berita ini diturunkan dan terjadi hujan abu tipis di sebagian wilayah KRB III (merah) Merupakan Kawasan Yang Sering Terlanda Awan Panas, Aliran Lava, Lontaran Bom Vulkanik, Gas Beracun Maupun Guguran Batu (pijar).”
Pada Kawasan Ini, lanjutnya, siapapun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.
” Otoritas Setempat Memiliki Kewenangan Untuk Menindaklanjuti Rekomendasi Dari Pihak Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),”paparnya.
Sedangkan untuk wilayah KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar.
” Untuk wilayah KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas,” ujarnya.
Ia menjeladjan, apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat fan lontaran batu (pijar). Sedangkan kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar).
Pada Kawasan Lahar Atau Banjir, khususnya kawasan Yang Terletak Di Sepanjang Sungai Atau di Dekat Lembah Atau Bagian Hilir Sungai Yang Berhulu di Daerah Puncak dan Juga Wilayah Kecamatan Lainya Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sawangan.
Mengantisipasi hal tersebut Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Arm Danny Arianto Perdamean Girsang.,S.Sos.,M.Han telah menyiagakan, 1 SST Personelnya di Makodim 0732/Sleman.
” Selain menyiagakan Koramil yang terdampak langsung (Koramil 01/Cangkringan, Koramil 02/Pakem, Koramil 03/Turi dan Koramil 04/Tempel),”tutup Dandim.(sup)