Kepala Perpusnas: Perpustakaan Ruang Belajar Terbuka Masyarakat

Purbalingga, Koranpelita.com

Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, menyatakan perpustakaan didorong agar menjadi ruang belajar terbuka bagi seluruh masyarakat.

Hal ini berlaku bukan hanya untuk peserta didik, tetapi juga para pelaku ekonomi mikro. Selain itu, pola pelayanan perpustakaan harus bertransformasi yang sebelumnya tempat membaca buku menjadi tempat untuk melakukan pelatihan seperti membuat kerajinan, kuliner, dan lainnya.

“Dengan begitu masyarakat bisa secara langsung menikmati manfaat dari kehadiran mereka di perpustakaan. Juga diperlukan upaya-upaya meyakinkan masyarakat agar mereka sadar membutuhkan sekali inovasi dan kreativitas,” ujarnya dalam Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Kamis (9/3/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dan seluruh masyarakat atas diresmikannya gedung baru perpustakaan. Gedung Perpustakaan Kabupaten Purbalingga dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah dengan bantuan DAK dari pemerintah pusat sebesar Rp9,5 miliar.

“Kami mengapresiasi gedung ini bisa diwujudkan sangat megah dan upaya untuk memanfaatkannya bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga juga telah disusun dalam program pemerintah daerah yang tujuannya dalam menjabarkan program bapak Presiden Jokowi tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ungkapnya.

Menurut Kepala Perpusnas, hal tersebut dilakukan melalui upaya meningkatkan literasi masyarakat dengan menyiapkan buku-buku ilmu terapan bagi masyarakat dan gencar mendorong masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang ada di buku.

“Dalam kaitannya dengan perwujudan ekonomi pascapandemi ini, sudah terbukti Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk kesejahteraan. Kurang lebih dua juta masyarakat yang telah kami edukasi punya bekal untuk berdaya dalam tantangan ekonomi yang sangat berat terutama menghadapi ancaman krisis di 2023 dan 2024,” imbuhnya.

Acara peresmian Gedung Perpustakaan Kabupaten Purbalingga dirangkaikan dengan pameran produk hasil literasi dan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Purbalingga. Dipamerkan produk literasi masyarakat Kabupaten Purbalingga yakni kerupuk ampas tahu D&D, kerajinan produk rajut (boneka, tas, aksesoris), dompet kulit, Sofie Craft (tas dan sepatu rajut), Penerbit dan Percetakan CV Trik Jitu Purbalingga (buku hasil karya penulis Purbalingga), dan hasil kerajinan Limbah Pustaka (daur ulang limbah). Kuda Pustaka Gunung Slamet yang merupakan inisiasi pegiat literasi Kabupaten Purbalingga dalam mendorong budaya baca masyarakat, juga memeriahkan pameran.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang hadir secara daring menyampaikan terima kasih untuk Presiden Jokowi bersama pemerintah pusat atas dukungan pembangunan gedung layanan perpustakaan di daerahnya.

“Tentunya banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat atas telah terbangunnya gedung layanan perpustakaan daerah Kabupaten Purbalingga. Minat baca masyarakat dan juga angka literasi mudah-mudahan semakin meningkat,” ungkapnya.

Bupati Dyah berharap gedung layanan yang representatif akan mewujudkan visi misi daerah yaitu Purbalingga yang mandiri, berdaya, sejahtera, dan berakhlak mulia.

Sementara itu, Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Ismunandar, menjelaskan saat ini masyarakat mengonsumsi informasi hingga ikut memproduksi dengan adanya perkembangan media, salah satunya media sosial. “Banyak sekali literasi yang kita perlukan di era digital. Saat ini semua orang bisa memproduksi informasi, jadi kita diharuskan menyaring informasi tersebut benar atau tidak,” terangnya. Menurutnya, tiga literasi yang sangat penting untuk dipelajari yaitu literasi informasi, literasi media, dan literasi digital.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Purbalingga, Sutrisno, menegaskan dukungan untuk Pemerintah Kabupaten Purbalingga ditunjukkan melalui regulasi penyelenggaraan perpustakaan.

“Pemerintah Kabupaten Purbalingga berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyikapi dengan melahirkan sebuah Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perpustakaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sutrisno menyampaikan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap perpustakaan baik perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan umum di tingkat kecamatan dan desa adalah mendorong agar kreativitas dan inovasi perpustakaan dapat berkembang.

“Peran literasi sangat banyak. Salah satu dari hasil literasi pertanian di Kabupaten Purbalingga, ketika banyak pemuda yang menganggur, kita kumpulkan dan beri motivasi dan peluang serta pinjaman modal dari kredit usaha rakyat sebesar 200 juta rupiah dan saat ini sudah mulai berjalan sebagai salah satu manfaat literasi,” pungkasnya.

Sutrisno mengungkapkan, program ini akan dikembangkan hingga menjangkau sektor di luar pertanian. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca