Jakarta, Koranpelita.com
“Pertemuan nostalgia saya dengan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Dr. Eko Prasetyanto P.P., S.Si,M.Si,MA hari ini merupakan pertemuan yang menyenangkan karena ketika saya menjabat sebagai Kepala BKKBN selama lebih dari 17 tahun, dimasa lalu saya sangat akrab dengan lingkungan Dirjen ini yang dulunya adalah Dirjen Pembangunan Masyarakat Desa, utamanya dengan ibu-ibu Tim Penggerak PKK yang kalau mengadakan rapat atau kerja lapangan, selalu di fasilitasi oleh Dirjen PMD dan BKKBN”, Ujar mantan Kepala BKKBN, Prof Dr. Haryono Suyono di Jakarta. Senin (12/12/2022).
Kedatangannya di Kawasan Pasar Minggu, Prof Dr. Haryono Suyono didamping mantan Sesmenko Kersa dan Taskin, Dr Moch Soedarmadi, mantan Sestama BKKBN, Dr Mazwar Noerdin dan Dosen Pascasarjana Univertas Satyagama, Dr Mulyono D Prawiro serta staf Kemendagri, R Siburian.
Menurut Haryono, tujuan kunjungan ke Dirjen BPD ini, kecuali mengingat masa lalu dan terima kasih, adalah mengajak kalangan Dirjen BPD dan jajaranya untuk bersama-sama dengan jajaran TP PKK, untuk menyegarkan kembali semangat dan kejayaan PKK dalam menstimulir partisipasi masyarakat luas di desa.
Selain itu mantan Menko Kesra dan Taskin ini memohon fasilitasi Dirjen BPD kiranya dapat membantu menjajagi pimpinan PKK untuk merespon secara positif ajakan tersebut, kata Haryono.
Haryono menambahkan, secara operasional kawan-kawan mantan pegawai BKKBN bisa membantu sosialisasi melalui jaringannya yang bergabung dalam wadah Perkumpulan Juang Kencana yang masih rajin bergaul dengan masyarakat desa. Dirinya mengajak Dirjen BPD untuk ikut berpatisipasi sebagai nara sumber dalam penyelengaraan Webinar yang nantinya akan diselenggarakannya terkait dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa, tambahnya.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Ketua Pembina Yayasan Pembinaan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) ini menawarkan kepada Dirjen BPD upaya menyegarkan kembali kesempatan belajar guna mendapatkan gelar master atau S2 di Universitas Trilogi dengan mengembangkan kuliah kombinasi antara virtual dan pertemuan fisik, karena menurutnya tenaga Doktor sebagai pangajar saat ini sudah sangat memadai.
Pengembangan kuliah S2 tersebut hampir pasti akan menambah mutu pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa, jelas Haryono. (Mdp)