Aceh, Koranpelita.com
Hujan deras yang terjadi belakangan ini menyebabkan sejumlah sungai meluap dan menyebabkan banjir. Seperti yang terjadi di Aceh Utara. Empat tanggul jebol dengan sisa kondisi kritis ada 18 titik.
Melihat kondisi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menjelaskan infrastruktur yang rusak akibat banjir segera diperbaiki, terutama bangunan yang jebol.
Banjir, lanjutnya terjadi adanya luapan air Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak. Dampaknya sebagian wilayah Aceh Utara, terjadi banjir.
Penanganan sudah dilakukan dengan mengerahkan sejumlah alat berat. Pihaknya, sudah menerima data banjir atas inventarisasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I. Perbaikan dilakukan untuk tanggul Sungai Krueng Pasee, di Desa Madan sepanjang 100 meter.
Sungai Krueng Keureuto, di Desa Mancang sepanjang 150 meter, dan Sungai Krueng Peuto Desa Meunasah sepanjang 120 meter, serta Sungai Krueng Peuto Desa Trieng sepanjang 100 meter.
Selain penanganan tanggul, Menteri Basuki juga akan mempercepat konstruksi Bendungan Keureuto berkapasitas tampung 215 juta/m3 .” Ini untuk mengurangi risiko banjir wilayah Aceh Utara. Lokasi ini membendung Sungai Krueng Keureuto yang memiliki 6 anak sungai sebagai penyebab utama banjir pada daerah hilir. Maka kita bangun tampungan air guna mengurangi debit air. Kita juga salurkan bantuan tanggap darurat” tandasnya.
DI Jambo Usai tinjau lokasi banjir, Menteri Basuki: Pekerjaan Daerah Irigasi (DI) Jambo Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur.
Proyek yang dikerjakan sejak akhir 2016 lalu ditarget rampung akhir 2022. Harapannya, tidak hanya bangunan pisik jaringan diselesaikan tetapi jalan inspeksi yang ada sekitar 4 Km, juga harus diselesaikannya. Kini, sudah selesai seluas 19.000 hektar, di DI Jambi Aye, sebelah kiri. Sisanya sekitar 3.028 hektar dituntaskan secepatnya.
Diinfokan selain DI Jambo Aye Kanan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan DI Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat.
“Bapak Presiden, selalu meminta daerah irigasi di sini diperbaiki, khususnya Lhok Guci dan Jambo Aye. Bendung ini sudah selesai lama tetapi tidak berfungsi karena jaringan irigasinya belum ada. Sekarang sudah kita selesaikan,” tuturnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Basuki didampingi sejumlah pejabat teras lembaganya. (oto/Humas)