H Marija, Pulang ke Kulon Progo Ikut Mbangun Deso

Haji Marija tidak main-main, saat memutuskan pulang kampung ke Kulon Progo. Bukan semata ingin menghabiskan masa tua, setelah purna tugas. Niatnya, adalah ikut mbangun deso. Apalagi pengalamannya panjang. Pengalaman berada di pemerintahan yang memberinya banyak pengetahuan tentang membangun sebuah wilayah. Tidak sekadar berpengalaman, karena pengalaman Haji Marija lengkap di banyak tempat.

Benar. Pria kelahiran Kulon Progo 8 Januari 1962 ini, mengabdi banyak kota dengan sejumlah tanggungjawab yang tidak ringan. Terakhir, ayah tiga anak ini purna tugas sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Itu terjadi pada 1 Februari 2022, yang berarti belum genap satu tahun lalu.

Setelah pensiun, H Marija, ST, MM, MT pulang kampung ke Kulon Progo. Niatnya ikut mbangun deso, mengamalkan semua ilmu dan pengalamannya selama puluhan tahun menjadi orang Pekerjaan Umum (PU).

“Saya sengaja pulang kampung, bukan semata ingin menghabiskan hari tua di tanah kelahiran, tapi berusaha ikut berperan di Kulon Progo,” kata Pak Marjia yang kini tinggal di Kalurahan Cerme, Kapanewon Panjatan.

Melihat pengalamannya yang panjang, memang tidak ada alasan bagi Marija untuk berpangku tangan, menikmati masa tua. Lihat saja, deretan tak pendek perjalanannya menempa diri di banyak tempat, sejak resmi menjadi ASN di Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta.

Dari ibukota, Marija hijrah ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Alumni SDN Panjatan ini, menangani proyek irigasi di Kanwil DPU NTB. Beberapa tahun kemudian, pindah lagi ke Kabupaten Sragen.

Di Sragen, karir  lulusan SMPN Panjatan ini, semakin kuat. Sealin pernah menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan di Pemkab Sragen, Marija pernah memimpin Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen.

Setelah jadi Kepala Dinas PU, almuni STM Negeri Wates ini, dipercaya menajdi Kepada Dinas Lingkungan Hidup sebelum akhirnya kembali menempati posisi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, hingga purna tugas.

Merantau sejak belia, Marija terus belajar dan menempa diri, menjadi sosok yang pinunjul. Karir pendidikannya juga panjang. Setelah lulus STM Negeri, kuliahnya dirampungkan di Kota Mataram. Ia mengambil S1 Teknik Sipil.

Dua gelar master dirampungkan di dua dispilin ilmu berbeda. S2 bidang ekonomi managemen diselesaikan di sebuah universtas di Surabaya. Sedang S2 Teknik Sipil, dirampungkan di Surakarta.

Mempunyai karir panjang di banyak tempat, pak Marija dan sang istri,  Hj. Listyati katriningsih ,SH yang juga seorang  ASN sukses membesarkan tiga buah hati dengan baik. Kini, tiga anak-anak Pak Marija juga berhasil membangun karir di bidang masing-masing. Si sulung Rialiska Teja murti ,ST, dan si bungsu M Danudoro, ST,  berkarir di  BUMN. Sementara anak kedua,   dr, Balqis Kartika Murti  adalah dokter Sepesialis  THT KL di  RSU di Solo.

Lahir dari orang desa, Haji Marija mengisahkan sejarah hidup leluhurnya, yang kebanyakan menjadi petani atau pedagang. Tapi kakeknya yang asli Gothakan, bisa jadi bukan orang-orang sembarangan,  melainkan tokoh-tokoh dari masa silam. Dari nama-nama eyangnya, Eyang Dipowikromo atau Eyang Buyutnya, Dipojoyo, publik barangkali bisa melacak jejak sejarahnya di masa lampau. (ir)

 

About editor

Check Also

JELANG CORPAT PHILINDO XXXVIII DAN PORT VISIT TMP INDOMALPHI 2024, TNI AL SAMBUT KEDATANGAN KAPAL PERANG FILIPINA

Jakarta, Koranpelita.com TNI AL dalam hal ini Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII (DanLantamal VIII) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca