Jakarta, Koranpelita.com
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunggu hasil observasi di lapangan atas kasus kecelakaan beruntun pada Minggu (18/9) lalu, terjadi di Jalan Tol Pejagan-Pemalang KM253.
Kecelakaan ini terjadi dipicu adanya asap tebal akibat pembakaran rumput atau ilalang di sawah/ladang/ di pinggiran tol. Akibat kecelakaan itu seorang meninggal dunia dan 19 orang lainnya menderita sakit.
“Sejumlah tim termasuk KNKT/Komite Nasional Keselamatan Transportasi, masih dilapangan,” kata Dirjen Bina Marga Kenterian PUPR, Hedy Rahadian, kepada wartawan, di kantornya, Senin (19/9).
Dalam jumpa pers yang dipandu Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, berlangsung cukup seru walaupun materi dibatasi soal kecelakaan tol.
Meski demikian, Hedy, janji memberikan dukungan penuh kepada pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan KNKT yang sedang melakukan investigasi di lapangan.
” Kita tunggu hasilnya baru memberikan sanksi apakah berupa teguran, penundaan kenaikan tarif atau lainnya,” ujarnya. Selanjutnya Hedy, menitikberatkan agar pengelola jalan tol memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Pihaknya, meminta seluruh operator jalan tol meningkatkan patroli rutin.”Kita minta ruas yang dianggap rawan dipasang CCTV . Kalau patroli khan terus berkeliling,” jelasnya.
Dalam acara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, kecelakaan lalu lintas juga sering disebabkan oleh kecepatan tinggi melebihi batas dari para pengguna tol. Untuk itu, para BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) untuk memperbanyak pemasangan kamera CCTV dengan kerapatan yang memadai.
Didampingi , Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, Kepala BPJT, Danang Parikesit, berjanji akan terus membahas dengan KNKT.
Sebelumnya, Kepala Cabang PPTR , selaku pengelola jalan tol, Ian Dwinanto menegaskan kecelakaan melibatkan tujuh kendaraan pribadi dan satu truk boks yang melintas dari arah barat atau Jakarta menuju Semarang.
Kejadian diduga lantaran asap pembakaran lahan persawahan yang berdekatan dengan jalan tol membuat pandangan sejumlah pengendara terganggu.
Sehingga, jarak pandang berkurang dan terpaksa mengerem mendadak dan beberapa mobil pribadi tertabrak truk dari arah belakang. (oto)