Jakarta, koranpelita.com
TNI Angkatan Laut (TNI AL) beserta tokoh lintas agama dalam rangka membangun toleransi antar umat beragama menggelar acara “Lautan Berdoa” yang diisi dengan kegiatan doa bersama lintas agama dan tabur bunga untuk mensyukuri atas kemerdekaan bangsa Indonesia, seraya mendoakan arwah para pahlawan pejuang kemerdekaan sekaligus memohon kepada Sang Pencipta demi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Kegiatan yang masih dalam rangkaian memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Tahun 2022 ini mengusung tema “Membangun Kejayaan Maritim dan Toleransi Untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”. Pelaksanaannya di Hanggar Heli KRI Semarang–594 dalam pelayaran dari Dermaga Kolinlamil menuju perairan Teluk Jakarta yang dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Jumat (19/08).
Acara “Lautan Berdoa” ini juga merupakan tindak lanjut dari penekanan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR 2022 di hadapan anggota MPR/DPR pada tanggal 16 Agustus 2022 lalu, tentang pentingnya persatuan. “Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat, toleransi adalah persyaratan utama membangun kebangsaan dan nasionalisme kita, di manapun di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia,” pesannya.
Para tokoh agama yang hadir dalam acara “Lautan Berdoa” ini diantaranya dari Agama Islam diwakili KH. Cholil Nafis, Lc, M.A., Wakil Ketua Umum MUI/Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI beserta perwakilan Ormas Islam. Dari Agama Katolik diwakili Pastor Yoseph Bintoro, Pr. Yang merupakan Wakil Uskup Umat Katolik di Lingkungan TNI/POLRI). Agama Kristen Protestan hadir Pdt. Marthen Leiwakabessy, S.Th., Ketua 1 Sinode Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat dan dari Agama Hindu Mayjen TNI (Purn) Kasim Genawi, S.I.P., M.Tr. (Han), C.Fr.A yang merupakan Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa PHDI. Sedangkan dari Agama Budha hadir Ketua Umum Walubi Ibu Dra. Hartati Murdaya, dan dari Agama Konghucu hadir WS. Liem Liliany Lontoh, S.E., M.Ag., Ketua Bidang Doa Matakin.
Kasal dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk mampu pulih dan bangkit, kita perlu kembali memperkuat kesadaran bahwa Negara Indonesia dibangun di atas kebhinekaan yang luar biasa. “Persatuan dan kesatuan adalah harga yang tidak dapat ditawar demi keutuhan dan kelangsungan hidup Bangsa Indonesia,” tegas Kasal.
Laksamana Yudo mengajak para tokoh agama yang hadir untuk bersama-sama memperkuat tekad untuk menjaga dan mempertahankan anugerah yang telah diberikan Tuhan Sang Pemberi Anugerah berupa keindahan alam negara kepulauan, negara yang wilayah lautnya lebih luas dari daratan. “Semoga, rasa syukur kita atas anugerah itu akan memperkuat tekad kita untuk menjaga dan mempertahankannya bersama-sama,” ujarnya.
Menurut Kasal para tokoh agama yang sekaligus tokoh bangsa memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan melalui toleransi dan kerukunan umat beragama. “Semoga apa yang kita kerjakan hari ini akan menjadi sumbangsih yang bermanfaat dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” pungkas Kasal.
Usai pelaksanaan doa bersama dilanjutkan dengan tabur bunga di perairan Teluk Jakarta dipimpin Kasal dan Wakasal didampingi para tokoh lintas agama.
Turut hadir dalam acara ini Para Pejabat Utama Mabesal, Pimpinan Kotama TNI AL Wilayah Jakarta, Dirut PT. Pertamina, Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manager PT. Pelni Tanjung Priok, Kepala Bea Cukai Tanjung Priok, General Manager Pelindo II Tanjung Priok, Manajer International Parliamentari Center, Dirpolair Polda Metro Jaya, Danyon Bekang TNI AD Tanjung Priok, serta para Kepala Satuan dari Instansi yang ada di Tanjung Priok dan sekitarnya.(ay)