Semarang,koranpelita com
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bergerak ke jalan Layur untuk melakukan peninjauan pekerjaan revitalisasi kawasan wisata Kampung Melayu di Kota Semarang. Setibanya di sana, Hendi langsung terlibat dialog dengan warga masyarakat di lokasi tersebut. Pihaknya meminta kesabaran dan kelegawaan warga yang aktivitasnya terganggu karena adanya project revitalisasi tersebut.
“Jadi niatnya membenahi kampungnya panjenengan, sehingga memang perlu saling tenggang rasa dan menghormati,” tutur Wali Kota Semarang tersebut kepada sejumlah warga yang ditemuinya.
“Insya Allah bulan Agustus nanti, bisa selesai dan wilayah panjenengan tambah baik, ekonominya juga tambah bagus karena wisatawan akan datang ke sini,” imbuhnya.
Hendi meminta, untuk pelaksana project bisa mempercepat pekerjaannya. Pihaknya meminta agar memungkinkan jalan layur ditutup sementara, agar para pekerjaan bisa lebih cepat diselesaikan.
“Coba dirembug, misalnya disediakan parkir mobil dan motor sementara, lalu ada yang menjaga, sehigga pekerjaannya bisa lebih cepat selesai,” pinta Hendi.
Adapun pembangunan Kampung Melayu disebutkan, sebagai kelanjutan revitalisasi kawasan cagar budaya Kota Lama untuk semakin mengungkit kunjungan wisata ke Kota Semarang.
“Kampung melayu ini merupakan salah satu pengembangan dari kawasan Kota Lama, setelah Little Netherland kita masuk ke daerah Kampung Melayu ini,” ujar Hendi di sela-sela kunjungannya.
Pekerjaan di Kawasan Kampung Melayu diungkapkan Hendi, hingga kini telah mencapi progres sebesar 70 % dan diperkirakan pada bulan Agustus nanti selesai, sehingga akan menjadi salah satu ikon wisata baru di Kota Semarang.
“Nantinya masyarakat domestik maupun wisatawan luar, bisa menyaksikan salah satu sejarah panjang Kota Semarang yang ada di wilayah Kampung Melayu,” punkgas Hendi.
Sementara itu, Yosi Susanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen proyek revitalisasi kampung melayu Balai BBW Jateng Kementerian PUPR menyampaikan, harapannya agar warga menjaga Kampung Melayu ke depannya.
“Kami berharap setelah ini dibangun, masyarakat akan menjaga destinasi baru di Kota Semarang khususnya di daerah Dadapsari ini,” kata Yosi.
Yosi menyampaikan, kendala yang dihadapi di permukiman yaitu akses untuk warga sangat terbatas. Untuk mengantisipasi kendala tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota agar lebih cepat penyelesaiannya.(sup)