Bank Sampah Lestari RW 06 Kelurahan Jomblang Maju Dalam Lomba Tingkat Kota Semarang

Semarang,koranpelita.com

Bank sampah Lestari RW VI Kelurahan Jomblang mewakili Kecamatan Candisari mengikuti lomba tingkat Kota Semarang. Dari 16 Kecamatan secara keseluruhan peserta akan dinilai dari tim Dinas Lingkungan Hidup dan Tingkat Kecamatan dan Kita Semarang.

” Dari hasil seleksi diharapkan bisa masuk mengikuti seleksi ke tingkat Jateng dan nasional,” ujar Saliyem Seksi Kesejahteraan Sosial Kelurahan Jomblang, di sela sela penyeleksian, Rabo (15/6/2022) belum lama ini.

Dijelaskan, dalam lomba ini penilaiannya secara keseluruhan mengikuti inovasi dan kreatifitas dari para anggota dalam membuat barang bekas bisa menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual.

” Dari produk yang dihasilkan yang berasal limbah bekas ini, setidaknya bisa menghasilkan uang,” ujarnya.

Mengenai sejarah berdirinya Bank Sampah Lestari RW 06 Kelurahan Jomblang berawal dengan pengiriman dua kadet untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh APL Kelurahan Jomblang bekerjasama dengan LSM Bintari dengan Kelurahan Jomblang dan DLH Kota Semarang serta Kitakyushu Jepang.

“Berawal dari sinilah terbentuk kelompok Kader Lingkungan Hidup Lestari tanggal 3 Januari 2009 dengan berbagai program,” ungkap Ketua Bank Sampah Lestari Bu Maryati.

Menurutnya, beberapa program yang dilaksanakan hingga sekarang diantaranya, composting, pilah sampah, daur ulang, penghijauan dan kesehatan lingkungan. Dari hal ini berkembang selanjutnya melakukan koordinasi dari empat program tersebut menyusul program LBS dengan menambah program kesehatan pada Januari 2010.

“Hanya ada permasalahan yang timbul dalam masyarakat, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan merawat lingkungan sehingga menjadi lingkungan yang bersih, sehat, asri dan nyaman. Inilah merupakan tantangan bagi kader untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujarnya.

Meski demikian, lanjutnya, pada saat awal pembentukan tahun 2009 dengan nama kader paguyuban kader lingkungan hidup lestari RW 06.

” Proses pengumpulan sampah dari tahun 2009 – 2017 bersifat sodakoh sampah, hasil penjualannya dikembangkan oleh kader seperti yang sudah dicanangkan sebelumnya,” ujarnya.

Adapun yang diperoleh dari kelima program kegiatan tersebut, diantaranya, pertama membentuk pra koperasi simpan pinjam yang didukung oleh semua anggota dengan menanam simpanan pokok sebesar Rp 50 ribu. Pra koperasi ini bisa meminjamkan uang kepada anggota dengan cara dicicil dengan bunga dua persen.

” Tujuan membentuk pra koperasi ini untuk menyediakan pinjaman kepada anggota, sehingga dapat menghindari jeratan rentenir,” papar Maryati.

Kedua, mendirikan warung sembako yang melayani kebutuhan rumah tangga dari para anggota sesuai dengan kebutuhan yang ada. Ketiga, mbuat usaha telur asin dari uang penjualan sampah yang telah terkumpul pada tahun 2011. Keempat, mbuat kerajinan sandal hotel dari limbah kemasan sabun cuci dari PT Unilever Indonesia. Kelima, dari usaha penghijauan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan anggota alat- alat rumah tangga skala kecil.

Meski demikian, usaha bank sampah Lestari yang terus berkembang hingga kini, sesuai dengan himbauan Walikota Semarang organisasi tingkatan paling kecil sampai kelurahan dihimbau untuk membentuk bank sampah, sehingga tahun 2018 diresmikan oleh Lurah Jomblang.

“Semula kader lingkungan hidup lestari, kini diganti dengan nama Bank Sampah Lestari RW 06,” katanya.

Maryati menambahkan, setelah berubah menjadi bank sampah Lestari akhirnya bisa melakukan kerjasama dengan pihak lain yang juga peduli terhadap lingkungan, yaitu AIESEC yang konsen terhadap program kerja bank sampah ini.

Selain itu, setelah program berjalan yang peduli sampah dan lingkungan mendapat perhatian AIESEC, yaitu organisasi non profit internasional yang bertujuan untuk mengasah kemampuan kepemimpinan anak muda, agar tercipta perdamaian dan pemenuhan potensi sebagai manusia.

“Jadi AIESEC yang peduli dan cinta pada lingkungan di Bank Sampah Lestari, baik reborn satu dan reborn dua terdapat peserta yang berbeda dari berbagai negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Vietnam, Singapura, Filipina dan Uganda,” ujarnya.

Meski begitu, lanjut Bu Yati panggilan akrab Maryati Ketua bank sampah lestari juga mendapat perhatian mahasiswa KKN yang berada di wilayah kelurahan Jomblang. Mahasiswa Unika Semarang dalam kegiatan pengabdian masyarakat mengumpulkan minyak jelantah untuk biodisel. Mahasiswa Undip membuat perangkat hidroponik dengan tenaga Surya.

“Hanya ada KKN mahasiswa yang peduli terhadap edukasi anak- anak TK dan SD. Bahkan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan timbang dan pilah sampah,”pungkasnya.(sup)

About suparman

Check Also

Pj Gubernur Jateng Komitmen Bangun Pemerintahan Berintegritas dan Antikorupsi

SURAKARTA,KORANPELITA – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana berkomitmen membangun pemerintahan yang berintegritas dan antikorupsi. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca