Yogyakarta, koranpelita.com
Tim Pembinaan Komunikasi (Binkom) dari Mabesad yang diketuai oleh Waasintel Kasad Bidang Manajemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.I.P., M.Han, beberapa waktu lalu memberikan paparan pada acara Binkom Cegah Konflik di wilayah Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta, dengan tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial”.
Program Binkom Cegah Konflik Sosial TNI AD di Kota Solo dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Walikota Surakarta (Loji Gandrung) Jl. Slamet Riyadi, Kel. Penumping, Kec. Laweyan, yang diikuti sekitar 80 orang peserta, terdiri dari berbagai elemen mulai dari Pemerintah Daerah, TNI-Polri, Tokoh Agama,Toko Adat, mahasiswa, pelajar, Santri, LSM dan organisasi pemuda yang membaur menjadi satu kesatuan dalam menyamakan persepsi untuk keutuhan NKRI.
Waasintel Kasad Bidang Manajemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan terutama bapak Walikota dan Wakil Walikota yang telah menyediakan tempat sehingga dapat berkumpul dalam rangka sharing tentang situasi yang berkembang saat ini terutama konflik sosial. “Kami berharap kita dapat berdiskusi dengan harapan bisa terbangun sinergitas dan kerja sama yang integratif antara aparat keamanan dan masyarakat,” katanya.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa kegiatan Binkom dilaksanakan sebagai upaya dalam membantu Pemerintah Daerah guna dapat mencegah dan meredam setiap potensi konflik sosial yang terjadi di wilayah Solo. Walikota Solo memberi apresiasi positif bahwa program Binkom ini sangat bermanfaat dalam membangkitkan semangat juang setiap warga Solo untuk mencintai tanah airnya secara hakiki.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat meningkatkan kerja sama secara integral antara TNI AD, Polri, Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat di wilayah Solo, terutama dalam mencegah terprovokasinya masyarakat akibat berita Hoaks dan Propaganda, yang bertujuan untuk menciptakan disintegrasi bangsa,” harapnya.
Sementara di Kota Yogyakarta dilaksanakan di Pendopo Museum Diponegoro, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, dihadiri jajaran Forkopimda Kota Yogyakarta dan komponen masyarakat.
Dalam paparannya, Waasintel Kasad Bidang Manajemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, menyampaikan pentingnya pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan kepada komponen masyarakat dalam rangka mencegah timbulnya konflik sosial.
“Saya melihat sinergitas komponen masyarakat di Yogyakarta sudah cukup terbangun, masyarakat antusias untuk menjadikan Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia, menjadi barometer Indonesia dan menjadikan central grafik untuk Indonesia sudah dapat dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut dengan masif komprehensif,” ungkap Brigjen TNI Antoninho.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat meredam bila terjadinya konflik sosial baik vertikal, horizontal, ras, suku maupun agama di masyarakat,” pungkasnya.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X mengapresiasi secara positif bahwa program dari TNI AD tersebut cukup efektif, efisien, integratif dan holistic dalam membangkitkan semangat dan motivasi juang bagi warga Yogyakarta secara massif dan komprehensif sehingga memiliki cinta tanah airnya lebih hakiki serta siap membantu TNI AD sebagai komponen cadangan dalam menjaga keutuhan NKRI tercinta ini sampai titik darah penghabisan.
“Melalui kegiatan ini, kita juga berharap dapat meningkatkan kerja sama dan sinergitas yang baik antara TNI AD, Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat di wilayah Yogyakarta, terutama untuk mencegah terprovokasinya masyarakat akibat berita Hoaks dan Propaganda,” yang bertujuan untuk menciptakan disintegrasi bangsa. (ay)