Jakarta, koranpelita.com
Tidak dapat dipungkiri, aspek Keamanan dan Keselamatan Laut (Kamlamla) merupakan salah satu fokus utama di ranah kerja sama, baik nasional maupun internasional. Hal ini tidak lepas dari wilayah geografis perairan Indonesia, dan juga aktifitas kelautan yang terjadi di dalamnya.
Bermaksud mendalami kerja sama Kamlamla ke ranah yang lebih tinggi, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menerima kunjungan delegasi United Nations Office on Drugs and Crimes (UNODC). Kegiatan berlangsung di Aula Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).
Shanaka Jayasekara selaku Regional Program Coordinator Maritime Crime Program Asia Tenggara dan Pasifik, menjelaskan maksud kedatangannya untuk membahas perkembangan kerja sama dengan Bakamla RI.
Diketahui bahwa sejak tahun 2018, UNODC mengembangkan prioritas di ranah kejahatan transnasional terorganisir dan perdagangan gelap, anti korupsi, peradilan pidana, dan pengurangan angka peredaran obat terlarang (drug demand reduction) dan pengurangan angka HIV/AIDS.
Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menyambut baik tujuan dari UNODC. Aspek-aspek yang dikedepankan oleh UNODC tentu saja bersisian dengan tugas dan fungsi Bakamla RI. “Saya menyambut baik pengembangan kerja sama di antara dua instansi ini untuk berkembang ke ranah yang lebih tinggi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, rencana untuk melakukan Pelatihan Regional VBSS di Batam, dan pendirian fasilitas Maritime Domain Awareness (MDA) School turut disampaikan Jayasekara dalam kesempatan ini.
Sekali lagi, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menyatakan dukungannya atas program-program yang disampaikan. “Ini semua demi pengembangan kapasitas personel Bakamla RI, yang juga bertujuan untuk menghasilkan kondisi yang aman dan damai di perairan Indonesia. Mari kita realisasikan,” ucapnya.
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dari kedua belah pihak atas dukungan dan komitmennya akan penguatan Kamlamla di perairan Indonesia.(ay)