Semarang,koranpelita com
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, bahwa kejahatan selama masa libur lebaran mengalami peningkatan. Angka kejahatan tersebut naik menjadi 295 persen.
“Hal ini sudah menjadi prediksi Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jateng, bahwa kebutuhan masyarakat meningkat, demikian juga angka kejahatan dengan sendirinya meningkat,” tuturnya saat mengevaluasi operasi ketupat candi 2022 di Gerbang Tol Kalikangkung, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, selama masa arus mudik lebaran tidak ada kasus menonjol, sehingga menjadi perhatian Polda Jateng dan semua kejadian dapat diselesaikan sampai dengan penyelesaian perkara.
“Semua perkara bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang ditentukan,” katanya.
Terkait operasi ketupat Candi, Kapolda Jateng menjelaskan, meski operasi ketupat candi 2022 telah selesai, Polda Jateng masih melakukan pengamanan arus balik maupun di tempat wisata.
“Nanti akan dilakukan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD). Polda Jateng akan mengevaluasi titik-titik mana atau pos-pos mana yang masih perlu dipertahankan, seperti pos di rest area dan tempat-tempat wisata,” jelasnya.
Mengenai Covid 19, Kapolda Jateng menegaskan, semua anggota yang operasi ketupat candi dilakukan swab test. Hasilnya semua anggota bertugas negatif.
“Perkembangan menggembirakan ini juga terjadi di masyarakat,” tandasnya.
Kendaraan Arus Balik Lebih Banyak Dari Mudik
Penanganan arus mudik dan balik lebaran, Kapolda Jateng mengungkapkan, kendaraan yang keluar Jawa Tengah pada arus balik lebih besar dibandingkan masuk pada saat arus mudik lebaran 2022.
” Yang jelas selama operasi ketupat candi 2022, terdapat 282 pos pengamanan,” ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya, selama arus mudik lebaran kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah berjumlah 753.345 kendaraan. Sementara untuk arus balik lebaran kendaraan yang keluar Jateng mencapai 784.663 kendaraan meninggalkan Jateng.
“Artinya arus mudik dan balik ada selisih 31.318 kendaraan yang meninggalkan Jawa Tengah,” ujar Kapolda.
Menurut Kapolda, adanya selisih antara arus mudik dan balik dikarenakan durasi waktu mudik panjang sedangkan balik pendek. “Itulah hasil evaluasi Harkantimselcarlantas kami lakukan,” pungkasnya.(sup)