Pasuruan, koranpelita.com
“Tidak ada korban jiwa itu yang paling penting, dan saya turut prihatin akan kejadian ini. Perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono agar rumah yang rusak segera diperbaiki”,
Demikian tegas Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto saat meninjau dan memberikan keterangan pers terkait kejadian beberapa rumah yang rusak akibat terkena pecahan Mortir 60 saat Yonif 1 Brigif 2 Marinir melaksanakan latihan di Grati, Pasuruan di Desa Balung Anyar, Lekok, Pasuruan, Jawa Timur. Rabu (20/04) kemarin.
Dankormar juga mengatakan, latihan ini adalah latihan rutin yang memang sudah menjadi kalender kegiatan tahunan, itu semuanya sudah tercantum dalam sistem pembinaan Korps Marinir. Latihan ini khususnya latihan yang kemarin adalah Latihan menembak Mortir 60. Namun salah satu amunisi mortir itu jatuh ke halaman teras rumah warga dan pecahannya mengenai dua rumah lainnya.
“Dari musibah tersebut, Kasal langsung memerintahkan supaya latihan ini di evaluasi, dimana letak kesalahannya, kenapa sampai jatuh ke sana, kesalahan ini bisa terjadi karena amunisinya, bisa juga karena senjatanya, atau juga karena manusianya, tetapi Latihan itu tidak boleh berhenti karena ini merupakan tuntutan negara akan kesiapan tempur pasukan marinir” ujar Dankormar. Sebelumnya Dankormar telah melakukan peninjauan terhadap rumah warga yang rusak serta berinteraksi dengan warga sekitar.
Kejadian diawali dengan jatuhnya Mortir 60 yang digunakan oleh Marinir saat melaksanakan kegiatan latihan disekitar lokasi kejadian pada Rabu kemarin sekitar pukul 13.00. Mortir tersebut jatuh di depan teras Rumah Warga Desa Balung Anyar, yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah warga Desa Balung Anyar Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Terdapat 3 rumah yang rusak akibat pecahan granat tersebut yaitu rumah Bapak Sudin, Ibu Sulastri, dan Ibu Tinamah
Setelah menerima laporan warga bahwa adanya teras depan rumah warga desa yang terkena pecahan granat MO 60, Marinir segera memeriksa kebenaran dari laporan warga tersebut dan melaporkan kepada satuan atas dan menghentikan latihan penembakan. Pada pukul 16.23 WIB, personel Marinir mengirimkan tim untuk berkoordinasi dengan pihak korban dan Kepala Desa Balung Anyar sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang bukan karena kesengajaan dan akan menyelesaikan permasalahan ini dengan cara kekeluargaan tanpa merugikan pihak satu sama lain.
Lokasi kejadian tersebut berada di tempat latihan Puslatpur 3 Marinir Grati milik TNI AL luasnya mencapai 3.676,325 HA. Ini berdasarkan Sertifikat Hak Pakai a.n. Departemen Pertahanan CQ TNI AL. Berdasarkan sertifikat tersebut, rumah-rumah warga yang terkena pecahan mortir tersebut berada di lahan milik TNI AL. Hal ini sangat beresiko sebab berada di Daerah Latihan Militer.
Korps Marinir TNI AL sebelumnya telah menginformasikan kegiatan latihan akan dilaksanakan dan selanjutnya melaksanakan evakuasi terhadap warga sekitar sebelum dilaksanakan penembakan mortir. Namun Korps Marinir TNI AL tetap memohon maaf atas terjadinya kejadian ini dan ke depan akan melaksanakan evaluasi agar latihan-latihan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana latihan dan tetap mengutamakan faktor keamanan.
Upaya yang telah dilakukan oleh Korps Marinir TNI AL sejalan dengan penekanan Kasal yaitu di manapun TNI AL berada harus memberikan manfaat kepada rakyat, cepat tanggap terhadap permasalahan dan kesulitan rakyat.(ay)