Banjarbaru, Koranpelita.com
Untuk mempercepat pembangunan lingkungan hidup di Kalimantan Selatan (Kalsel) Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengundang 46 pelaku usaha guna berpartisipasi dalam partnership program, yang digelar di Hotel Novotel, Banjarbaru Kamis (31/3/2022).
Kehadiran pelaku usaha tersebut diharapkan mampu mendukung percepatan pembangunan lingkungan hidup yang kini ditetapkan ke dalam empat program prioritas. Yaitu, Program Sungai Martapura Asri, Program Kampung Iklim (Proklim), Desa Sasangga Banua, dan Program Merdeka Sampah.
“Perlu dukungan, kolaborasi, dan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk para pelaku dunia usaha,” sebut Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, dalam sambutan Gubernur Sahbirin Noor.
Karena itu, kegiatan partnership program ini menjadi sangat penting.
Sehingga dapat memetakan peran-peran yang dapat diambil oleh setiap pemangku kepentingan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menambahkan, selain 46 pelaku usaha yang hadir secara tatap muka, sebanyak 54 perusahan juga mengikuti via daring.
Karena itu DLH berharap melalui kegiatan ini bisa melakukan penjaringan komitmen terhadap pelaku usaha di Kalimantan. Tak hanya pertambangan atau sawit, tetapi juga BUMN, BUMD, perbankan, perhotelan, dan beberapa perusahaan perdagangan turut ambil bagian baik itu program Sungai Martapura Asri, Proklim, Sasangga Banua, maupun Merdeka Sampah.
Hanifah menjelaskan, adanya program diatas tentunya berimplikasi pada kebutuhan sarana prasarana.
Untuk menunjang kebutuhan tersebut, Pemprov Kalsel pun menjaring komitmen dengan pelaku usaha.
Bentuk dukungan pelaku usaha kepada empat program prioritas pembangunan lingkungan, bisa berupa hibah kendaraan roda tiga, mesin pencacah, mesin komposter, dan beberapa peralatan penanganan sampah.
“Nanti ini semua akan kita serahkan kepada masyarakat. Kami harapkan berupa barang,”sebutnya.
Kegiatan Partnership Program juga dirangkai dengan Apresiasi Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup. Mulai dari peringkat Biru atau sesuai yang dipersyaratkan, hingga hijau/emas atau telah lebih dari yang dipersyaratkan.
PT Adaro Indonesia, diketahui berhasil menyabet penghargaan Propernas peringkat emas. Sementara, Propernas peringkat hijau diraih oleh PT Arutmin Indonesia, PT Jorong Barutama Greston, PT Borneo Indobara, dan sejumlah perusahaan tambang lainnya.(pik).