Jakarta,Koranpelita.com
Museum Basoeki Abdullah kembali mengajak generasi muda usia 17-30 tahun berkarya dalam bentuk lukisan dua dimensi di kompetisi Basoeki Abdullah Art Award#4 (BAAA #4). Mengambil tema IDEOLOGI : Kini, Tokoh dan Bangsa, ini akan berlangsung 1 April hingga 10 Juli 2022.
Kompetisi ini menghadirkan tim juri terdiri atas Mikke Susanto, Citra Smara Dewi, Yusuf Susilo Hartono, Djuli Djatiprambudi dan Sally Texania. Total hadiah yang diperebutkan adalah Rp125 juta untuk 5 karya terbaik dan pameran hasil karya kompetisi untuk 25 nominator merupakan daya tarik tersendiri dari kompetisi ini.
“Dalam kompetisi ini, Museum Basoeki Abdullah menyediakan hadiah total Rp125 juta untuk lima pemenang,” kata Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah di Jakarta, Jumat (11/3/2022), kompetisi BAAA 2022 ini telah digelar secara rutin tiga tahun sekali sejak 2013.
Maeva mengatakan, kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #4 diwujudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat turut serta mengapresiasi dengan secara langsung terlibat dalam aktivitas kegiatan Museum Basoeki Abdullah.
Mengingat ekspresi yang berasal dari karya-karya Basoeki Abdullah, banyak menciptakan karya seni lukis dengan figur tokoh bangsa, baik tokoh sezaman maupun yang dikaitkan dengan peristiwa perjuangan Bangsa Indonesia.
“Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award dengan tujuan memberikan ruang apresiasi, ekspresi, edukasi dan kreasi bagi generasi seni rupa muda Indonesia,” ujarnya.
Tema “Tokoh Bangsa”, ini juga lanjut Maeva bukan terbatas pada lukisan potret, namun juga terkait kepekaan estetis yang tinggi, dalam konteks realitas sosial dan berbagai peristiwa sejarah dimana seorang Tokoh berperan didalamnya.
“Pemahaman sederhana ini membawa kita dalam mengembangkan tema lukisan “Tokoh Bangsa” menjadi tema yang lebih kontekstual dengan spirit zamannya “IDEOLOG : Kini, Tokoh dan Bangsa”. Kini adalah zaman kita, sedangkan kita adalah tokoh, dan semua bangsa selalu ada di bibir sang ideolognya,” jelasnya.
Hal senada juga di katakan, Budayawan dan pengamat seni, Yusuf Susilo Hartono yang juga bagian dewan juri, menurutnya, tema yang diangkat selalu di dasarkan lukisan-lukisan Basoeki Abdullah. Banyak karya Basoeki yang terkenal tentang pahlawan atau tokoh bangsa.
Sang Maestro
Basoeki Abdullah adalah salah seorang maestro seni lukis Indonesia. Pelukis kelahiran Surakarta, 27 Januari 1915 ini memiliki nama lengkap Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah. Sang maestro dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis.
Dosen Seni Rupa Unesa Djuli Djatiprambudi mengatakan, Basoeki pernah menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara dan menjadi koleksi musem di berbagai penjuru dunia.
“Seniman seperti Basoeki Abdullah adalah salah satu tokoh seni di Indonesia. Ketokohannya tidak bisa diragukan lagi karena telah menghadirkan karya dan kontribusi seni yang luar biasa. Dia adalah tokoh yang mengawali seniman-seniman dari India dengan Eropa,” tutur Djuli yang juga menjadi Ketua Dewan Juri BAA Award 2022.
Bakat melukis Basuki Abdullah diwarisi dari ayahnya, Abdullah Suryosubro, yang juga seorang pelukis dan penari. Sementara kakeknya adalah seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal 1900-an, yaitu Doktor Wahidin Sudirohusodo.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Seni Rupa ISI Yogyakarta Mikke Susanto mengatakan, banyak lukisan terbaik dari Basoeki Abdullah. Mulai dari pemandangan alam, figur perempuan, binatang, hingga tema-tema nasionalis atai ideologi. Dan yang terpenting adalah lukisan potret tokoh bangsa yang saat ini kita temukan di buku-buku pelajaran. (Vin)