Jakarta, Koranpelita.com
Pengembangan Kepulauan Natuna menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia mengingat Wilayah Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja, sekaligus wilayah laut Indonesia yang menjadi jalur utama pelayaran global, terutama bagi kapal-kapal yang hendak menuju Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan.
Terkait hal tersebut TNI Angkatan Laut (TNI AL) berencana membangun pangkalan yakni Markas Komando (Mako) Pangkatan Utama TNI AL (Lantamal) dan Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) di Wilayah Kepulauan Natuna. Perencanaan itu diawali dengan pelaksanaan survei lahan oleh Wakil Asisten Logistik Kasal (Waaslog Kasal) Laksamana Pertama TNI Rachmat Hartoyo, S.Sos., M.M., CHRMP., beserta Tim Mabesal didampingi Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Dofir, baru-baru ini.
Waaslog Kasal Laksma TNI Rachmat Hartoyo mengatakan pembangunan pangkalan sangatlah penting karena sebagai bagian pembangunan wilayah pertahanan bagian tengah yang berhadapan langsung dengan batas wilayah beberapa negara. “Dengan adanya Rencana pembangunan pangkalan ini maka mempermudah mobilisasi militer dan penyaluran logistic”, ujarnya.
Dalam kegiatan survei tersebut, Waaslog Kasal beserta Tim Mabesal mengunjungi beberapa desa antara lain Desa Cemaga Selatan, Kec. Bunguran Selatan, Desa Sabang Mawang dan Desa Sabang Mawang Barat, Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna serta meninjau beberapa pembangunan sarana Perkantoran dan prasarana berupa Water Treatment Plant type ECR (electro coagulant removal) Faslabuh di Selat Lampa Natuna, meninjau GWT (Ground Water Tank) di Sabang Mawang, Markas Komando, Mess dan Rumdis Lanal Ranai serta Mako Kompi Komposit Marinir.
Hal ini sejalan dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam pelaksanaan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pangkalan TNI AL.(ay)