Semarang,koranpelita.com
Prestasi dan capaian Jawa Tengah khususnya dalam reformasi birokrasi menarik perhatian Wali Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Genius Umar. Membawa sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkot Pariaman, Wali Kota Pariaman, Genius Umar datang langsung menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk belajar terkait reformasi birokrasi dan pelayanan investasi.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (10/1) itu berlangsung santai. Ganjar dan Umar saling sharing pengalaman tentang mengelola pemerintahan yang baik dalam melayani masyarakat.
“Saya tertarik datang menemui pak Ganjar karena saya ikuti medsos beliau. Beliau itu langsung aktif dalam mewujudkan budaya birokrasi di Jateng menjadi melayani. Memanfaatkan teknologi informasi yang sederhana untuk melayani masyarakat. Kami ingin belajar langsung dari beliau,” kata Umar.
Umar menilai, pelayanan perizinan dan pelayanan masyarakat di Jateng sangat luar biasa. Komplain handling bisa dilakukan dengan cepat dan perubahan sangat terasa.
“Ternyata semuanya tergantung pada leadership pak Ganjar yang luar biasa, bisa melakukan perubahan. Selain itu juga dukungan birokrasi yang kuat. Kalau leadership dan birokrasi berjalan seiringan, maka jadilah budaya kerja di Jateng yang sangat luar biasa. Kami ingin mengikuti itu, menerapkannya di Pariaman,” terangnya.
Banyak pelajaran penting yang didapat Umar dalam pertemuan itu. Bagaimana Ganjar menggunakan teknologi informasi untuk berbagai hal, termasuk mengangkat ekonomi melalui Lapak Ganjar.
“Sistem komplain handling juga cepat, hanya menggunakan medsos sudah bisa jalan. Birokrasi sangat responsif dan dipantau langsung gubernur. Sistem pelaporan masyarakat bisa langsung dan cepat direspon. Hal-hal inilah yang bisa kita terapkan di Pariaman, termasuk bagaimana pelayanan perizinan investasi yang sangat menarik di Jateng ini,” ucapnya.
Umar berharap, Pariaman bisa mengikuti langkah Jawa Tengah dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani. Dengan begitu, maka pembangunan bisa dilakukan dengan lebih cepat karena persoalan yang muncul bisa ditangani dengan cepat pula.
“Kami yakin dengan perubahan itu akan terjadi percepatan pembangunan, karena mengubah budaya birokrasi yang lebih melayani itu sangat penting. Kota Pariaman pasti mengikuti apa yang dilakukan Jawa Tengah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ganjar mengatakan butuh usaha keras untuk mewujudkan birokrasi yang melayani di Jateng. Namun jika dilakukan dengan maksimal, maka perubahan pasti bisa terjadi.
“Kalau birokrasi berjalan dengan baik, semua tersistematisasi dan komplain handling masyarakat bisa direspon cepat, maka itu awal yang baik. Memang butuh waktu, tapi kalau dilakukan serius, pasti ada perubahan,” katanya.
Ganjar sangat senang dengan kunjungan wali kota Pariaman, untuk saling sharing soal reformasi birokrasi dan peningkatan investasi ke Jawa Tengah. Menurutnya, pola kerjasama antar daerah dan saling belajar ini bisa menjadi modal untuk perbaikan di daerah masing-masing.
“Pola kerjasama ini harus kita teruskan, dimana setiap daerah saling belajar satu sama lain. Kalau sama-sama bagus, kita bisa sharing. Kalau ada yang kurang, kita bisa belajar dari daerah lain. Kerjasama seperti ini harus kita tingkatkan untuk menjadikan semua daerah maju bersama,” pungkasnya.(sup)