Banjarmasin, Koranpelita.com
Sejak dua pekan di Bulan Desember ini, sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi maupun rob, karena air laut meninggi.
Kabupaten Banjar menjadi wilayah yang terdampak paling parah yaitu sebanyak delapan kecamatan terendam dengan ketinggian berkisar 30 sentimeter hingga 1,5 meter.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, terdapat tiga kecamatan terdampak paling besar yaitu, Kecamatan Pengaron, Martapura Timur dan Astambul.
Didasari hal diatas, Bank Kalsel melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ)-nya memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta untuk korban banjir di wilayah Kabupaten Banjar.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya kepada Bupati Banjar, Saidi Mansyur, didampingi Pgs. Kepala Divisi Corporate Secretary Bank Kalsel, Suriadi beserta Kepala Bank Kalsel Cabang Martapura, Iwan
di Pendopo Bupati Banjar, Martapura Senin (27/12/2021).
Hanawijaya berharap bantuan UPZ Bank Kalsel dapat sedikit meringankan beban warga yang terdampak banjir.
“Bank Kalsel turut prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar. Semoga bantuan ini dapat sedikit membantu meringankan beban warga yang masih terdampak banjir,” harap Hana.
Saidi Mansyur berterima kasih atas bantuan dari Bank Kalsel terhadap warganya dan akan memprioritaskan bantuan ini untuk menyediakan kebutuhan jangka pendek warganya agar kegiatan bermasyarakat dapat berjalan.
“Terima kasih kepada UPZ Bank Kalsel telah peduli terhadap bencana banjir khususnya di Kabupaten Banjar. Dalam kondisi siaga saat ini, bantuan ini kami prioritaskan dulu untuk pemenuhan kebutuhan harian warga yang tedampak dan kebutuhan jangka pendek lainnya agar aktivitas bermasyarakat dapat berjalan kembali,” jelas Saidi.
Di kesempatan tersebut, Hanawijaya juga menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan UPZ Bank Kalsel lebih kuat lagi dengan revitalisasi tiga fokus sasaran.
“Bank Kalsel memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan UPZ dengan pengumpulan kewajiban zakat seluruh karyawannya. Saya ingin UPZ kedepannya direvitalisasi dengan fokus terhadap tiga hal yaitu bantuan bencana alam maupun sosial, bantuan pendidikan atau beasiswa dan pengembangan ekonomi terhadap level ekonomi lemah hingga kedepannya mereka menjadi Muzakki,” papar Hana.
UPZ Bank Kalsel sendiri telah bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalsel untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, keagamaan serta kemanusiaan di Kalimantan Selatan. Bank Kalsel juga kedepannya ingin bekerjasama dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk bersama menyalurkan bantuan ini.
“Konsistensi UPZ Bank Kalsel ini diharapkan dapat menjadi kekuatan Bank Kalsel untuk membantu pemerintah saerah dan para pemegang saham untuk dapat bersama – sama menggairahkan ekonomi pada level ekonomi rendah di Kalimantan Selatan,” pungkas Hana. (pik)