Banjarmasin, Koranpelita.com
Salahsatu poin dari arah Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 2021-2026, adalah kontinyuiti program berbasis kewilayahan.
Program tersebut yaitu penguatan dan pembangunan untuk infrastruktur kawasan Metropolitan Banjarbakula yang berintegrasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Kalsel, Ir H Nurul Fajar Desira, CES kepada wartawan usai mengelar rapat bersama Komisi III DPRD setempat di Banjarmasin, Senin (20/12/2021).
Kawasan Metropolitan Banjarbakula ini meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala (Batola)
Potensi itu, seperti perikanan air tawar, pertanian, kemudian segala jenis peternakan dan ini disiapkan sebagai kawasan penunjang pangan, yang tak hanya untuk Banua (Kalsel) tapi juga untuk penunjang Ibu Kota Negara IKN (Kalsel).
Kemudian, kawasan perairan di Kalsel yang panjang dari Selat Makassar hingga Pulau Jawa, sehingga daerah kita ini banyak memiliki potensi hasil laut yang dapat diolah dan diekspor.
Begitu pula lanjut dia, untuk pegunungan Meratus juga masuk dalam RPJMD, juga harus dijaga kelestariannya. Karena sangat bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya dengan program geoparknya.
“Pegunungan Meratus itu bagaikan atap rumah kita, kalau bocor maka air akan masuk,” kata Fajar.
Selain itu, Kalsel nantinya sebagai pintu gerbang IKN, khususnya di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, maka akan dibentuk pola pembangunan seperti di Pulau Jawa.
“Banua Anam akan kita jadikan kawasan pendukung seperti Depok dan Tangerang,” jelasnya.
Fajar menambahkan yang tak kalah pentingnya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berada dibarada di kabupaten dan kota industrinya akan dikembangkan, seperti yang ada di Batulicin, kemudian pabrik sawit B30 dan industri lainnya.
Sebelumnya Rapat Pembahasan RPJMD Provinsi Kalsel, 2021-2026 yang berlansung kurang lebih 4 jam petang itu dipimpin Ketua Pansus terkait, yaitu Isra Ismail, Ketua Komisi III H Sahrujani, Anggota Komisi III H Hasanuddin Murad, Hormansyah, Agus Mawardi, Agus Mulia Husin, GT Abidinsyah, Suwardi Sarlan, dan Jihan. (pik)