Banjarmasin, Koranpelita. com
Masa rises ternyata sungguh-sungguh dimanfaatkan oleh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi, untuk menjaring aspirasi khususnya di daerah pemilihannya di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Selain turut membantu melaksanakan program vaksinasi di sejumlah desa, Anggota Komisi II DPRD membidangi ekonomi dan keuangan ini juga merespon serius adanya masukan terkait banyaknya hutan mangrove (bakau) yang rusak, sehingga mengakibatkan air laut mengikis daratan disepanjang pantai yang dikhawatirkan bakal berdampak terjadinya banjir rob.
Karena itu, wakil rakyat dari Dapil VI ini berharap sesegeranya dilakukan restorasi kawasan hutan mangrove di daerah pesisir dan dilakukan penataan dan penegakan aturan dalam pembukaan lahan, khususnya untuk sektor perikanan (tambak ikan).
Hal ini disampaikan Yani Helmi, kepada awak media, di Banjarmasin, Kamis (11/11/2021) dalam ekspos hasil reses sepekan meliputi 16 titik di dapilnya.
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Paman Yani menuturkan apa yang disampaikannya merupakan hasil temuan, pantauan dan serapan aspirasi masyarakat selama melaksanakan kegiatan reses.
“Kerusakan hutan mangrove di daerah pesisir, kemudian air laut yang mengikis daratan pantai, itu salah satunya yang kita temukan dari hasil reses,” ujar Paman Yani.
Kerusakan hutan mangrove di daerah pesisir lanjut dia, memang menjadi persoalan yang sangat kompleks, karena kerusakan hutan mangrove itu disebabkan aktivitas pembudidaya tambak yang bukan asli dari Kalimantan dan parahnya lagi melibatkan pihak korporasi.
“Rusaknya hutan mangrove itu karena dibabat untuk disulap menjadi kolam ikan atau tambak,” mata dia.
Persoalan Paman Yani menyatakan dirinya sudah melaporkan permasalahan ini kepada pihak-pihak terkait agar segera diambil tindakan dan kawasan itu di restorasi dengan ditanami ulang.
“Restorasi kawasan hutan mangrove daerah pesisir itu sangat penting segera dilakukan, karena kalau terus dibiarkan, selain habisnya hutan mangrove juga mengakibatkan pantai akan makin menjorok ke daratan, kondisi seperti ini sangat membahayakan,” terangnya.
Adik kandung Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ini meminta pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat segera ambil tindakan jika kawasan hutan mangrove tersebut memang masuk kawasan konservasi.
“Permasalahan ini sudah saya laporkan ke gubernur, bupati dan dinas terkait di provinsi agar segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Terkait vaksinasi, dalam resesnya selama sepekan, dirinya juga menemukan persoalan vaksinasi yang belum sampai di kawasan pesisir Kabupaten Kotabaru.
Kemudian diapun mengkomunikasikan dengan dinas kesehatan terkait dan langsung turun membawa vaksin ke kawasan pesisir kemudian direspon pemerintah kabupaten setempat yang turut membantu pasokan vaksin.
“Saya berharap upaya percepatan vaksin ini dapat sepenuhnya menyentuh kawasan pesisir agar tercapainya upaya percepatan vaksinasi di Kalsel,” pungkas Paman Yani.(pik)