Jakarta, Koranpelita.com
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang akrab dipanggil Bamsoet menegaskan kehadiran organisasi masyarakat (Ormas) jangan sampai menjadi duri dalam daging demokrasi. Ormas harus bisa memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan justru memperlemah ikatan persaudaraan sebangsa.
“Sebagai organisasi yang dibentuk untuk wadah komunikasi putra-putri purnawirawan TNI dan Polri, FKPPI harus menjadi pioner bahwa kehadiran Ormas bisa membawa kemaslahatan. Bukan membuat kemelut di tengah masyarakat,” ujar Bamsoet saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Generasi Muda FKPPI, Wanita FKPPI dan HIPWI FKPPI, di Jakarta, Sabtu (18/05/19).
Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo serta Deputi Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara Marsekal Muda Asep Chaerudin.
Sebagai Kepala Badan Bela Negara FKPPI, Bamsoet meminta Generasi Muda, Wanita, dan HIPWI FKPPI langsung tancap gas menjalankan berbagai program kerja kebangsaan tanpa harus tergantung kucuran dana maupun bantuan. FKPPI justru harus menjadi bukti bahwa Ormas tidak identik dengan proposal, namun identik dengan program kerja pengabdian.
“Dalam kamus FKPPI, bela negara wajib dilakukan tanpa perlu dikomando atau menunggu perintah atasan. Karena dalam setiap insan FKPPI, sudah mengalir darah bela negara. Dimulai dari masing-masing pribadi, disebarkan ke lingkungan sekitar,” tutur Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini yakin selama masih ada FKPPI, maka kedaulatan Indonesia tetap berdiri. Keberadaan FKPPI merupakan representasi kekuatan rakyat Indonesia. “Karena itu FKPPI jangan menjadi benalu dalam NKRI. Setiap kader FKPPI harus menjadi agen kedaulatan, bukan provokator pemecah belah bangsa,” tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga meminta FKPPI ikut menjaga suasana kondusif jelang pengumuman hasil Pemilu tanggal 22 Mei mendatang. Persatuan dan kesatuan bangsa harus diutamakan dibanding kepentingan perorangan ataupun kelompok.
“Apapun hasil keputusan KPU nanti harus kita hormati. Kalau ada pihak-pihak yang tidak puas, silahkan menggugat sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Hindari tindakan provokasi yang akan memecah belah keutuhan bangsa,” pungkas Bamsoet. (kh)