Bekasi, Koranpelita.com
Menyikapi Perkembangan dalam dunia Pendidikan yang merujuk kepada Karakter Pondok Pesantren yang notabennya Kemandirian, dalam rangka Pekan Hari Santri Nasional Kota Bekasi. Rabu, (20/10).
Achmad Ushtuchri menyampaikan “Sumbangsih di era 50 sampai dengan 70an itu Republik usianya masih sangat muda, pendidikan tidak sampai ke grassroot”, Ucap Pria yang akrab dipanggil Gus Wiwi.
“Siapa yang kemudian mendidik masyarakat melek literasi huruf, ya guru-guru di kampung-kampung, diplosok-plosok pesantren”. Lanjutnya.
Kegitan tersebut berlangsung di Aula Gedung NU Centre El-Said, alamat di Jalan Raya Sepanjang Jaya/Bambu Kuning IX, RT.001 RW.02 Kel.Sepanjang Jaya, Kec Rawalumbu, Kota Bekasi.
Pekan Hari Santri Nasional Kota Bekasi, dengan mengambil tema Bertumbuh, Berdaya, Berkaya Implementasi undang-undang pesantren dalam membangun pondok pesantren di Kota Bekasi.
Kegiatan Halaqoh dibuka oleh Ketua PCNU Kota Bekasi KH. Madinah, M. PD. menyampaikan harapan yang sangat dalam kepada pemangku pejabat setempat mendorong PERDA PONPES agar maksimal dan mashlahat serta manfaat buat ponpes.
Adapun Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Waryono mengatakan alokasi anggaran dana abadi pesantren melalui Perpres 82 tahun 2021 tentang penyelenggaraan dana pesantren merupakan kabar baik dalam meningkatkan mutu dan kegiatan pendidikan pesantren.
Turut hadir pada acara tersebut ketua LAZINU Kota Bekasi, KH. Ahmad Ushtuchri, SE (Anggota DPRD Kota Bekasi), Ketua (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) RMI Kota Bekasi KH.Muhammad Aiz. Perwakilan Kapolres Metro Kota Bekasi, DR. H. Waryono AG (Derektur PD Pontren Kemenag RI), Kabid kesos Kota Bekasi H. Nasro, MM.(cad)