www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Ini dia POCO. Lahir pada 2018 lalu, produk menjanjikan ini mengusung misi ingin memberi performa terbaik kepada penggunanya. Karena itu, sub-merek Xiaomi ini sengaja menghilangkan beberapa fitur yang tidak terlalu penting dari smartphone – smartphone POCO besutannya.
Meski begitu, dalam upayanya tersebut, POCO mengalami satu masalah yang sama dengan produsen lain pada lini produk kelas menengah.
Masalah tersebut datangnya dari adanya jarak performa yang masih sangat jauh dari ponsel kelas atas. Meski begitu, hal tersebut bukanlah masalah yang muncul karena produsen ponsel. Namun, lantaran produsen SoC yang memang sengaja merancang chipset kelas menengah memiliki jarak yang terlampau jauh dari chipset premium.
Contohnya, Snapdragon 732G yang meluncur pada Agustus 2020 lalu belum mampu menyamai performa chipset flagship keluaran Desember 2017, yakni Snapdragon 845. Jarak tersebut coba dipertipis oleh Qualcomm selaku produsen Snapdragon dengan meluncurkan kembali chipset kelas atas lawasnya untuk mengisi lini kelas menengah.
Salah satu chipset kelas atas yang kembali diluncurkan Qualcomm adalah Snapdragon 860. Chipset ini merupakan reinkarnasi dari Snapdragon 855+ (2019) yang menjalani debut dengan mengotaki Xiaomi Poco X3 Pro.
Tentunya kamu penasaran kan seberapa kencang chipset yang menjadi otak Xiaomi Poco X3 Pro ini? Yuk cari tahu jawabannya ! Dengan menyimak ulasan dibawah ini mengenai beragam kelebihan Xiaomi Poco X3 Pro, diantaranya yaitu :
Durabilitas
Tampilan Xiaomi Poco X3 Pro memang sama persis dengan saudara kandungnya, POCO X3 NFC. Tidak ada perbedaan baik dari sisi dimensi maupun polesannya. Hal tersebut memang tidak mengherankan karena Xiaomi Poco X3 Pro memang mengambil langsung desain POCO X3 NFC.
Karena itu akan ditemukan modul kamera belakang yang menonjol berbentuk lingkaran dan layar bergaya punch-hole pada smartphone ini. Beragam peranti yang tersemat pun berada pada posisi yang sama. Mulai dari tombol power (yang menyatu dengan sensor sidik jari) hingga tombol volume disamping kanan.
Tampilan
Kamu jangan dulu kecewa dengan kenyataannya bahwa layar 6,67 inci yang dibawa Xiaomi Poco X3 Pro menggunakan panel IPS, bukan keluarga OLED. Sebab faktanya, tidak ada satupun penguji yang komplain akan kualitas tampilan yang diberikan.
Layarnya mampu memancarkan kecerahan maksimal 458 nit saat disetel secara manual. Level kecerhaannya bisa tembus hingga 534 nit saat disetel audio. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan POCO X3 NFC (630 nit), namun masih cukup cerah.
Performa Tiada Tanding
Inilah pembahasan yang mungkin kamu nantikan sejak awal. Yaitu mengenai seberapa berpengaruh chipset Snapdragon 860 pada lonjakan performa Xiaomi Poco X3 Pro. Sesuai dengan ekspektasi kamu, Snapdragon yang diusung Xiaomi Poco X3 Pro bisa membuatnya ‘mengangkangi’ seluruh ponsel kelas menengah yang ada di dunia.
Serangkaian tes yang dilakukan oleh GSM Arena melalui aplikasi benchmark sintetis menjadi buktinya. Perlu diketahui bahwa unit yang diuji GSM Arena adalah varian 6GB RAM (LPDDR4X) dan storage 128GB.
Kemampuan Kamera
Xiaomi Poco X3 Pro memang tidak dirancang untuk bisa menghasilkan foto yang luar biasa. Sebab, fokus smartphone ini adalah performa yang kencang. Karena itu, POCO melakukan sedikit downgrade pada X3 Pro.
Hal tersebut terlihat dari kamera utamanya yang saat ini dibekali dengan resolusi 48 MP, bukaan f/1.8 (sensor Sony IMX582). Pendahulunya, seri X3 NFC dibekali resolusi yang lebih besar 64MP dengan bukaan f/1.9. Selanjutnya yang menjadi sasaran downgrade adalah kamera kamera ultrawide. Resolusi yang digunakannya saat ini adalah 8MP (f/2.2), turun 5MP dari X3 NFC.
Hanya saja penggunaan chipset kelas atas mungkin dapat membantu pemrosesan pengambilan gambar Poco X3 Pro menjadi lebih baik.
Selain itu masih ada kelebihan lain dari Xiaomi Poco X3 Pro seperti ketahanan baterai yang bisa menyala seharian dalam pemakaian berat sekalipun. (*)
