Forum Diskusi Sahabat Ngopi Kulon Progo (SNKP) bersama komunitas Kulon Progo di Jabodetabek (KPJD) siap gelar campursari virtual. Pertunjukan yang akan dilanjutkan dengan pentas wayang padat itu, didukung penuh oleh Badan Penghubung Daerah (Banhubda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), siap campursarian dan wayangan.
Bertempat di Anjungan DIY, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada 16 Oktober 2021, inilah ikhtiar menghidupkan kesenian, di tengah situasi pandemi yang serba membatasi ruang gerak masyarakat. “Pertunjukan ini bukan untuk ditonton langsung di anjungan. Karena hanya boleh ada 50 orang di lokasi, itu pun sudah didominasi oleh panitia dan para seniman yang tampil,” kata Kepala Banhubda DIY, Nugrohoningsih.
Secara khusus, Kepala Banhubda yang biasa disapa Bu Ninuk, menyampaikan bahwa pergelaran ini, sangat-sangat terbatas. 50 orang yang ada di Anjungan Jogja, juga dibatasi dengan aturan protokol Kesehatan yang ketat. “Kita memang tidak bisa bermain-main dengan penyebaran virus Covid 19, jadi tetap harus hati-hati. Selalu jaga jara, pakai masker, dan sering-sering cuci tangan,” tegasnya.
Sementara itu, Sutomo, Ketua Panitia Pergelaran Kesenian HUT Kulon Progo yang digelar para perantau di Jabodetabek, juga menegaskan soal Prokes. “Kita sudah siapkan petugas yang akan keliling selama seharian, mengawasi konco-konco yang hadir di Anjungan Jogja. Mengingatkan untuk selalu ta’at prokes. Kita bergantian, keliling anjungan untuk tidak lengah,” ungkapnya.
Sutomo meminta, campursarian yang akan menampilkan Campursari Sopo Ngiro Kulon Progo yang dilanjutkan pentas wayang padat dengan dalang Ki Imam Kuncoro ini, berjalan lancar. Alat prokes, tambahnya, juga sudah disiapkan secara matang, mulai dari tempat cuci tangan, handsanitizer, dan masker. “Di setiap meja yangada tamunya, kita siapkan handsanitizer. Untuk yang tidak pakai masker, akan kita berikan masker,” tegas Mas Tomo yang alumni STM Negeri Wates itu.
Dihelat untuk ikut memperingati 70 tahun usia Kabupaten Kulon Progo, pertunjukan ini akan imulai dari jam Sembilan pagi, dilanjutkan dengan wayang padat mulai jam 13.00-17.00 WIB.
“Mohon kepada konco-konco perantau Kulon Progo untuk tidak rawuh di anjungan Jogja. Cukup nonton di rumah, karena acara ini akan disiarkan secara langsung di beberapa channel dan sosmed. Live Streaming akan dilakukan oleh channel milik Badan Penghubung Daerah DIY.
“Beberapa channel akan ikut merelay acara ini. Ada channelnya Kabarno, Sang Wayang, Dalang Kuncoro Channel, dan My Kulon Progo. Jadi tidak perlu nonton langsung di TMII, daripada tidak bisa masuk karena masih PPKM,” jelas mas Tomo yang juga salah seorang penggagas komunitas Sahabat Ngopi Kulon Progo (SNKP).
Harapan Mas Tomo, Pergelaran Campursari yang didanai oleh Dana Keistimewaan ini, bisa menjadi awal bergairahnya kembali kesenian di tengah masyarakat Perantau Kulon Progo. “Kuncinya, berkarya dengan menjalankan protokol Kesehatan. Nonton campursarian dan wayangan secara virtual, juga tidak kalah gayeng. Apalagi, nanti panitia juga menyediakan hadiah-hadian khusus untuk penonton di rumah,” tuturnya. (her)