Palangka Raya, Koran Pelita
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) melakukan sejumlah terobosan dalam perkuliahan tahun ajaran baru 2021-2022. Dekan FISIP UMPR Irwani S.sos M, AP mengatakan, sejumlah terobosan baru yang ditawarkan di kampus UMPR ini bertepatan dengan tahun ajaran 2021 2022.
“Saat ini pendaftaran untuk mahasiswa baru masih dibuka hingga akhir Agustus 2021 baik melalui jalur reguler maupun online,” kata Irwani yang dilantik sebagai Dekan FISIP UMPR, 31 April 2021 lalu Senin (23/8), kepada sejumlah awak media.
Dalam hal pembelajaran baru tersebut, Fisip UMPR melalui dua program studi Prodi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara (Adna) mendapatkan dana hibah untuk menyelenggarakan sejumlah program seperti, rekognisi pembelajaran lampau atau yang disingkat dengan RPL. Untuk pendaftaran RPL ini masih dibuka hingga tanggal 30 Agustus sama dengan penerimaan mahasiswa baru. Sistem ini, diharapkan dapat membuka peluang atau kesempatan bagi para alumni SMA atau diploma yang selama ini sudah sibuk dengan pekerjaannya.
Dengan mengambil sistem ini, mereka yang memiliki pengalaman kerja bisa melanjutkan untuk meningkatkan kualifikasi menjadi sarjana. Ditambakan Irwani, sistem RPL ini akan diakui dan dikonversi sebagai mata kuliah. “Jadi kawan-kawan yang kontrak mungkin kan selama ini sibuk bekerja tidak punya waktu untuk kuliah bisa meningkatkan kualifikasinya,” kata Irwani yang saat itu didampingi Ketua Program Studi Adna Mita Sari S,Sos, M,AP, dan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Junaidi SH, M.Ikom.
Selain RPL, juga hibah modul penelitian yang ditawarkan pemerintah, dan kesempatan ini kita ambil khususnya bagi para dosen-dosen di UMPR untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para dosen. Kemudian ada juga pembelajaran digital yang dilaksanakan dengan perguruan tinggi mitra Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kegiatan ini berlangsung pada semester ini.
Inovasi pembelajaran digital itu dilaksanakan secara daring atau menggunakan learning management system (LMS) Kemudian juga modul Nusantara, dan terakhir ada program assistif inovasi pembelajaran yakni untuk berkebutuhan khusus, tutup Irwani yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Palangka Raya itu.(Sut)