Antuasisme Mahasiswa Indonesia Terbang ke Belanda Tidak Surut di Tengah Pandemi

Jakarta,Koranpelita.com

Antuasisme mahasiswa Indonesia yang akan terbang ke Belanda tidak surut di tengah kondisi pandemik. Lebih dari 300 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke Belanda mengikuti kegiatan Virtual Pre-departure Briefing 2021 yang diselenggrakan oleh Nuffic Neso Indonesia Sabtu (7/8/ 2021).

Acara ini bertujuan untuk memberikan bekal informasi seputar hidup dan belajar di Belanda yang ditujukan kepada mahasiswa Indonesia yang sudah siap berangkat untuk melanjutkan studi di Belanda. Saat sesi networking, beragam cerita terkumpul dari para mahasiswa yang  sangat bersemangat untuk berangkat ke negeri kincir angin tersebut.

Persiapan yang baik, restu orang tua dan berkat Tuhan tentunya!Yesaya Galatia Maranatha adalah lulusan D4 Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang selalu punya mimpi untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri, khususnya Belanda. Ketika lulus dari Polinema, banyak dari temannya sudah fokus mencari kerja ke berbagai macam instansi sedangkan Yesaya sendiri fokus persiapan untuk mendaftar ke universitas di Belanda. “Rupanya tidak sedikit orang disekitar yang mengatakan, Lah, emang bisa lulusan D4 langsung S2? Kayaknya sulit deh,” ujar Yesaya.

Beberapa waktu setelah mendapatkan informasi dari presentasi Nuffic Neso, dan juga pameran Pendidikan EHEF, Yesaya akhirnya mendaftar ke University of Twente dan Maastricht University, dengan pertimbangan metode pengajaran, jurusan yang ditawarkan, serta kualitas Pendidikan. Di bulan Desember tahun 2019, Yesaya mendapatkan surat penerimaan (Letter of Acceptance) dari University of Twente.

Yesaya pun mencoba mendaftar beberapa beasiswa baik yang ditawarkan oleh kampus maupun beasiswa StuNed. Saat gagal mendapatkan beasiswa, Yesaya kembali lagi mendengar ucapan seperti “Sulit memang buat lulusan politeknik untuk bersaing dengan lulusan universitas, terutama di pendaftaran beasiswa”.

Meski demikian, Yesaya tidak putus asa dan makin bersemangat, yakin bahwa semua anak di Indonesia berkesempatan untuk kuliah di luar negeri khususnya Belanda. Yesaya pun memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah menerima kenyataan belum bisa berangkat tahun 2020. Di awal tahun 2021 ini Yesaya kembali mencoba beasiswa-beasiswa yang ditawarkan oleh universitas, pemerintah serta StuNed.

Yesaya percaya berkat Tuhan, restu orang tua dan persiapan yang lebih baik lah yang akhirnya manakdirkan Yesaya menerima beasiswa dari University of Twente yaitu potongan uang kuliah sebesar 50%. Belum selesai mendapat kabar gembira dari Universitas Twente, Yesaya mendapat kabar lagi bahwa ia juga mendapat beasiswa Holland Scholarship. Akhirnya dengan kedua beasiswa itulah Yesaya bisa mewujudkan impiannya.

Dalam siaran persnya, Koordinator Promosi Pendidikan Nufffic Neso, Inty Dienasari, mengatakan bahwa kegigihan adalah salah satu faktor yang dapat mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak mudah putus asa dan yakin bahwa semua hal yang kita lakukan pasti ada balasannya.

Cerita mengenai kegigihan ini juga diungkapkan oleh Pranandya Wijayanti, lulusan teknik lingkungan ITB dan sudah memiliki pengalaman kerja selama 7 tahun. Pranandya lulus dari ITB tahun 2014 dan mulai aktif mencari beasiswa sejak tahun 2017. Karena selalu mendapat penolakan dari program-program beasiswa yang sering terdengar seperti LPDP, STUNED, dll, akhirnya Pranandya mencoba peruntungan dengan mendaftar semua beasiswa yang buka.

Di hari terakhir bulan April, Pranandya membaca info dari akun Instagram Nuffic Neso tentang kesempatan beasiswa dari Orange Tulip Scholarship, Holland Scholarship dan University of Twente Scholarship (UTS). Sempat panik karena deadline tinggal 1 hari, ternyata setelah dicek persyaratannya tidak rumit, hanya butuh motivation letter dan mengisi form berapa kebutuhan biaya dan apakah mau beasiswa full atau half.

Karena sering ditolak oleh pengelola beasiswa, Pranandya jadi terbiasa membuat motivation letter, “jadi tinggal poles-poles sedikit lalu diupload untuk ketiga scholarship tersebut,”  ujarnya.

Pada awal Juni, Pranandya mendapatkan pengumuman bahwa ia mendapatkan UTS dan bahkan mendapat beasiswa penuh (bebas biaya kuliah, tunjangan biaya hidup, visa dan asuransi) jadi Pranandya tinggal membeli tiket saja. Pesan Pranandya

“Jangan cepat menyerah ketika kita ditolak berkali-kali dan jangan hanya fokus di beasiswa-beasiswa yang sudah well-known, harus sering-sering cek website kampus juga scholarship apa saja yang ditawarkan.”

Angka Pelajar yang Studi di Belanda
Berdasarkan data yang dihimpun dari pendaftaran acara pre departure briefing, 60% pelajar yang akan berangkat ke Belanda mendapatkan beasiswa, 16 peserta merupakan penerima beasiswa StuNed, 10 peserta penerima beasiswa kerjasama StuNed-LPDP, 37 peserta penerima Orange Tulip Scholarship (OTS), 30 peserta penerima Holland Scholarship, 33 peserta penerima beasiswa dari universitas Belanda, 8 peserta penerima beasiswa Erasmus+, 48 penerima beasiwa LPDP, 20 penerima beasiswa Dikti, 28 peserta penerima beasiswa lainnya. Dan 137 peserta berangkat ke Belanda dengan menggunakan pembiayaan secara mandiri.

Sebagian besar (177 peserta) akan melanjutkan studi master (strata 2) di Belanda, 23 peserta menempuh short course programme, 52 peserta melanjutkan studi bachelor (sarjana), dan 7 peserta melakukan penelitian (PhD) di Belanda. Program studi yang paling popular diantara para peserta tersebut adalah economics, commerce, management dan accounting. Beberapa materi yang disampaikan pada acara predeparture briefing ini dapat dilihat pada channel youtube studi di belanda.

Nuffic Neso Indonesia adalah kantor perwakilan Nuffic, organisasi nonprofit di Belanda yang ditunjuk resmi menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan dan didanai oleh pemerintah Belanda.

Nuffic Neso Indonesia menyediakan informasi serta memberikankonsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 2.100 program studi yang diberikan dalam bahasa Inggris.

Nuffic Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda serta menawarkan, mewakili pemerintah Belanda, beasiswa untuk warga negara Indonesia setiap tahunnya www.nesoindonesia.or.id. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Tim PkM USM Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah Pala di SMKN H Moenadi Ungaran

SEMARANG,KORANPELITA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) melakukan Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca