Marabahan, Koranpelita.com
Jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Kuala terus semangat mengembangkan tanaman anggur, meski sebelumnya sempat gagal karena dihantam banjir, namun tanaman anggur diyakini berpotensi dikembangkan di lahan gambut berawa tersebut.
Hal itu terungkap saat anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan DR H Karli Hanafi Kalianda, SH, MH melaksanakan kegiatan reses di tiga titik di wilayah Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Senin (3/5/2021).
Lokasi reses, yakni Desa Karya Maju, Desa Antar Baru dan Desa Antar Raya yang memang dicadangkan sebagai areal agro wisata tanaman anggur di Kabupaten Barito Kuala.
Camat Marabahan Eko Purnama Sakti yang aktif mengikuti kegiatan reses di tiga titik di wilayahnya itu mengatakan, pihaknya saat ini memang sedang berupaya keras untuk mengembangkan tanaman anggur yang diyakini bisa memberikan nilai tambah positif untuk daerah.
“Dari hasil tanaman uji coba beberapa waktu lalu, anggur yang di tanam di kawasan Agro Wisata Talaran Setara, dari segi kualitas tidak kalah dengan hasil yang di jual di pasaran,” kata Eko.
Kedepan lanjut Eko, jika memang hasilnya dari segi kualitas dan kuantitas memang bagus, maka akan lebih dikembangkan untuk ditanam di lahan-lahan warga, termasuk di pekarangan rumah.
Terpisah Kepala Desa Karya Maju Nurmanto mengatakan lokasi agro wisata Talaran Setara masuk dalam wilayahnya, yang memiliki luas sekitar setengah hektar lebih. Tanaman utama yang saat ini sedang dikembangkan adalah anggur, kurma dan buah tin.
“Untuk tanaman anggur yang terdahulu, karena banjir hanya ada empat batang yang bisa diselamatkan dan sudah berbuah yang ternyata hasilnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran,” ungkapnya.
Nurmanto menambahkan setelah banjir berlalu, kemudian di lahan agro wisata Talaran Setara itu kembali ditanami sebanyak 200 batang anggur dan saat ini sudah mulai tumbuh subur. Diperkirakan pada bulan delapan nanti, anggur yang di tanam ini sudah berbuah.
Untuk bisa mengembangkan tanam anggur ini, maka pihaknya telah melakukan studi banding ke Malang dan Jogyakarta yang dikenal sebagai daerah dingin.
Meski suhu daerah Kalsel berbeda, namun tidak menjadi penghalang, jenis anggur ratusan jumlahnya, yang saat ni dicoba dikembangkan adalah jenis Ninel, yang tampaknya cukup tahan dan bisa tumbuh subur di Batola.
Menurutnya, tanaman anggur, kurma dan buah tin sangat mendukung keberadaan agro wisata Talaran Setara, karena keberadaannya menjadi moment yang membuat masyarakat penasaran.
Warga yang datang bisa mencapai 600 orang per hari, karena penasaran ingin melihat pohon-pohon yang ditanam dan tentu saja hal itu bisa menjadi kebanggaan dan menjadikan nilai tambah untuk daerah ini nantinya.
Di lokasi agro wisata itu selain anggur, tin dan kurma yang saat ini sudah berhasil dikembangkan, juga berbagai jenis bunga, jeruk, kelinci, burung merpati, madu kelulut dan sereh wangi. (pik)