DANSESKOAL DAMPINGI WAKASAL GELAR KONFERENSI PERS TERKAIT KRI NANGGALA-402 YANG ON ETERNAL PATROL DI PERAIRAN UTARA BALI

Surabaya, Koranpelita.com

Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Dr.Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr (Han) mendampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purwono, S.E., M.M., mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., menggelar Konferensi Pers terkait Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang on Eternal Patrol di Perairan Utara Bali saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo, Kamis (22/04) dini hari lalu dipastikan bukan karena kelebihan penumpang. Kegiatan itu digelar di Gedung Utama R.E.Martadinata, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/04).

Turut mendampingi Wakasal pada Konferensi Pers tersebut selain Danseskoal untuk memberikan informasi data yang sesungguhnya yaitu para Pejabat Angkatan Laut yang telah mengawaki kapal selam selama puluhan tahun antara lain Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali dan Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal yang pada beberapa periode terakhir juga berkesempatan sebagai Komandan Kapal Selam.

Pada Konferensi Pers tersebut, Danseskoal yang pada tahun 2012 pernah menjabat sebagai Komandan Kapal Selam Koarmatim, menyampaikan bahwa jenis kapal selam KRI Nanggala-402 dengan tipe U-209/1300 merupakan kapal selam yang sangat aman. Kapal selam dengan tipe tersebut sudah diakui kemampuannya,sehingga banyak digunakan oleh Angkatan Laut di sejumlah negara di dunia.

Lebih lanjut dikatakan Danseskoal, kapal selam jenis tersebut sangat bagus digunakan untuk peperangan di perairan dangkal karena memiliki beberapa peralatan untuk penyelamatan. Peralatan pertama adalah tangki pemberat pokok berjumlah 6 (enam) buah yang dapat menghembuskan tekanan udara kurang lebih 60 bar. Kapal tersebut juga memiliki tangki tahan tekan yang dapat digunakan untuk membuat kapal cepat naik ke permukaan laut. Tangki tahan tekan itu dapat diisi dengan tekanan udara 30 bar berjumlah 2.000 sampai 4.000 liter atau 2 ton sampai 4 ton.

“Jadi kalau sewaktu-waktu ada kedaruratan, itulah yang bisa dihembus sehingga yang mengakibatkan kapal kita ini bisa langsung timbul ke permukaan,”ujar Danseskoal.

Selanjutnya dalam konferensi pers tersebut, Danseskoal juga membantah adanya pendapat yang muncul di media massa maupun media sosial seputar kelebihan penumpang yang didasarkan atas pendapatnya pribadi dan pengetahuannya masing-masing sehingga menyebabkan berbagai kerancuan.

Danseskoal menegaskan kembali bahwa kapal selam ini sesuai Daftar Susunan Personel (DSP) adalah 50 orang bahwa masih bisa ditambahkan penumpang dengan catatan memiliki peralatan untuk escape.

Dalam kesempatan Konferensi Pers tersebut, Danseskoal dengan perasaan haru dan merinding berbagi cerita pengalaman pada waktu berdinas di Kapal Selam KRI Nanggala-402 dimana pernah mengalami blackout atau padam listrik.

Dengan padamnya listrik tersebut bisa menyebabkan kapal selam miring kebawah hingga 45 derajat. Selain itu blackout juga menyebabkan kapal selam bisa kehilangan daya angkat.

“Pada saat itu, salah satu cara untuk mengatasi kejadian seperti itu yaitu dengan semua awak kapal berpindah kearah yang lain agar kapal selam kembali lurus. Lalu menghembuskan kembali tangki pemberat pokok dan tangki bahan tekan,”ungkap Danseskoal.(ay)

About ahmad yani

Check Also

TIBA DI LARANTUKA, TNI AL BANTU DISTRIBUSIKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KORBAN ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI LAKI-LAKI

Larantuka, Koranpelita.com Salah satu unsur TNI AL yaitu KRI Teluk Ende – 517 (KRI TLE-517) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca