Jakarta, Koranpelita.com
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak bersama untuk mengkampanyekan pentingnya gizi bagi anak sekolah. Pasalnya, kata Dadan gizi anak sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik serta otak yang optimal, membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting.
“Kampanye ini merupakan panggilan untuk bertindak dan mengajak seluruh elemen masyarakat bergerak bersama ini adalah gerakan kolektif yang melibatkan pemerintah, orang tua, guru, dan komunitas untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam pemenuhan hak gizinya,” ujar Dadang saat peluncuran kampanye nasional bertajuk “Makan Bergizi Hak Anak Indonesia” dan Launcing “SAGI 127” yang digelar di Jakarta pada Senin (17/11/2025).
Kampanye ini lanjut Dadan, bertujuan memperkuat edukasi publik mengenai pentingnya gizi bagi anak sekolah serta menegaskan bahwa akses terhadap makanan bergizi adalah hak dasar setiap anak, bukan bantuan.
Menurut Dadan, pemenuhan gizi merupakan investasi paling penting qbagi masa depan bangsa. “Asupan yang tepat tidak hanya membuat anak sehat secara fisik, tetapi juga memperkuat kemampuan intelektual dan ketahanan mental mereka. Inilah fondasi utama untuk membentuk generasi penerus yang kuat,” jelasnya.
Narasi kampanye ini diperkuat oleh dua pesan utama, yaitu “Anak kenyang, anak siap belajar” dan “Gizi bukan bantuan, ini hak.” Pesan tersebut menegaskan hubungan erat antara kecukupan gizi dengan fokus belajar anak serta memberikan landasan etis bahwa makanan bergizi merupakan hak setiap anak Indonesia.
“Kecukupan gizi membantu anak berkonsentrasi, memahami pelajaran, dan menyerap informasi secara efektif. Sementara pengakuan bahwa gizi adalah hak menuntut tanggung jawab bersama untuk memenuhinya tanpa pengecualian,” tambah Dadan.
Kampanye ini juga menyoroti dampak ekonomi Program MBG dalam mendorong pertumbuhan petani dan UMKM lokal. Program ini menciptakan rantai pasok baru yang menyerap produk pangan lokal secara masif dan berkelanjutan. “MBG menjadi katalis ekonomi yang memberi manfaat ganda, yaitu memastikan anak mendapat asupan sehat sambil memberdayakan petani dan UMKM untuk memperkuat ekonomi desa,” tutur Dadan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui revolusi gizi sekolah yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini telah diapresiasi oleh UNICEF danu WFP sebagai salah satu inisiatif pemberian makan terbesar di dunia.
Sejak diluncurkan pada Januari 2025, Program MBG menyasar jutaan anak sekolah di seluruh Indonesia untuk mendukung tumbuh kembang mereka serta mempersiapkan generasi yang siap menghadapi visi Indonesia Emas 2045.
Pada acara peluncuran, dua siswa penerima manfaat MBG, Kasim dari Raja Ampat dan Almira dari Garut, turut hadir memberikan kesaksian mengenai perubahan positif yang mereka rasakan setelah menerima makanan bergizi rutin di sekolah.
Kampanye “Makan Bergizi Hak Anak Indonesia” akan disebarluaskan melalui konten kreatif, cerita lapangan, dan analisis publik terkait pelaksanaan Program MBG. Kampanye ini diharapkan meningkatkan literasi gizi, memperkuat persepsi positif masyarakat, dan menjaga narasi publik tetap objektif, non-politis, dan konstrukti.

Call senter perkuat pengawasan MBG
Selain kampayekan makan bergizi, Badan Gizi Nasional juga resmi meluncurkan layanan pengaduan platform digital terkait dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) “SAGI 127”.
Aduan Gizi Interaktif (SAGI) 127 ini sebuah layanan pengaduan yang beroperasi penuh selama 24 jam untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Peluncuran layanan ini menandai pengenalan maskot SAGI sebagai identitas pengawasan Program Makan Bergizi Gratis,” kata Dadan.
SAGI 127 melibatkan 120 ribu orang operator yang akan melayani aduan seputar MBG . Layanan ini di harapkan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah terkait menu maupun pelayanan MBG.
“Peluncuran ini juga dalam rangka memenuhi hak-hak anak Indonesia, mereka bisa mengadukan tentang menu, layanan MBG, dan lain sebagainya. Masyarakat umum juga bisa mengakses layanan ini. Pengaduan ke Sahabat SAGI akan dilayani oleh 120 ribu orang dari BGN selama 24 jam,” tutup Dadan. (Vin)
www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia